CEK FAKTA: Heboh Suami Robohkan Rumah karena Istri Selingkuh, Benarkah?

Dalam video yang beredar di Facebook itu, sebuah alat berat diturunkan untuk merobohkan sebuah rumah higga rata dengan tanah
Suara.com - Sebuah video viral di media sosial Facebook. Dalam video itu memperlihatkan sebuah alat berat digunakan untuk merobohkan sebuah rumah hingga rata dengan tanah. Dalam narasi di unggahan itu menyebutkan bahwa latar belakang perobohan rumah itu akibat sang suami marah istrinya telah selingkuh.
Video itu diunggah di sebuah akun Facebook bernama Peristiwa Dunia. Dalam unggahannya tertulis narasi:
"Kronologi si suami merantau di kalimantan, di buatkan rumah oleh suami tapi tanahnya milik mertua. Selama suami merantau si istri selingkuh. Suami pun emosi dan terjadilah seperti di video ini,".
Hingga Jumat (14/6/2019) saat tangkapan layar diambil, video yang diungah pada Selasa (11/6/2019) tersebut sudah disukai oleh 1.000 lebih pengguna Facebook, mendapat 587 komentar dan 514 kali dibagikan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Undang Arya Saloka dan Amanda Manopo Sahur Bersama, Begini Fakta Sebenarnya
Penjelasan:
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi yang terdapat dalam narasi tidak benar. Pihak kepolisian setempat sudah memberikan klarifikasinya terkait alasan perobohan rumah dalam video tersebut.
Laman online Detik.com dalam artikelnya berjudul "Cerita Lengkap di Balik Penghancuran Rumah Warga Malang yang Viral", Kapolsek Donomulyo AKP Gianto menyampaikan bahwa rumah tersebut dihancurkan atas kesepakatan bersama antara Budiono dan Lindawati.
Gianto mengatakan, pasutri itu telah bercerai sejak 5 bulan lalu. Sehingga mantap untuk menghancurkan rumah tersebut dengan alat berat.
“Jadi mereka sudah sepakat merobohkan rumah pada 6 Juni lalu. Karena dibangun di atas tanah mertua (orang tua istri). Kesepakatan ditulis dalam surat pernyataan bermaterai yang disaksikan perangkat desa setempat,” ujar Gianto.
Adapun, perihal perabotan rumah, Gianto menceritakan, keduanya sepakat untuk menjual semua perabotan untuk melunasi utang. Selain itu, sisa dari penjualan perabotan rumah diberikan kepada anak laki-laki mereka yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]