Ribuan Ternak di Australia Mati Terpanggang hingga Matang Akibat Kebakaran

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 07 Januari 2020 | 15:27 WIB
Ribuan Ternak di Australia Mati Terpanggang hingga Matang Akibat Kebakaran
Penampakan merah langit akibat kebakaran di sebuah peternakan sapi di New South Wales, Australia pada 5 Januar 2020. (Foto: AFP / Saeeda Khan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan hewan ternak yang mati akibat kebakaran hutan di Australia akan melebihi 100 ribu ekor. Angka ini setelah petani mulai menghitung berapa jumlah kerugian mereka.

PERINGATAN: Artikel ini berisi cerita yang mungkin membuat pembaca sedih.

Dilansir dari laman ABC, di hari terakhir tahun 2019, api menjalar lahan dan properti milik Belinda Attree di Lembah Nariel, dekat Corryong, sekitar 561 km dari Melbourne.

Seperti banyak petani lainnya, keluarga Belinda memutuskan untuk membuka pintu pagar peternakan mereka, sehingga hewan ternak miliknya bisa melarikan diri dari api. Namun, banyak yang tidak selamat.

"Sangat menyedihkan," kata Belinda.

"Ternak kami mati di lahan ternak kami, suami saya berusaha mengumpulkan mayat-mayat di satu tempat untuk dikuburkan."

"Kami mencoba mengangkat dengan garpu traktor, namun tubuh hewan-hewan tersebut hancur berantakan."

"Tubuh mereka matang karena terkena api dan meledak."

Kini upaya untuk menyelamatkan dan merawat hewan terbakar yang selamat mulai dilakukan.

Baca Juga: Deretan Satwa Khas Australia Terancam Punah Akibat Kebakaran Hebat

Sementara jumlah hewan ternak yang harus disuntik mati juga meningkat, karena tidak mungkin lagi diselamatkan.

"Ada banyak induk sapi yang memiliki anak," kata Belinda.

"Namun puting susu mereka terkena api, dan mereka tidak bisa menyusui anak-anaknya."

"Ketika menggiring sapi-sapi ini, anak-anaknya tergeletak dan tidak bisa bangun lagi dan kami harus menembak mati mereka."

Dokter Hewan Dikerahkan

Pemerintah Federal Australia sudah mengatakan akan ada 100 dokter hewan yang bisa membantu petani dan peternak memeriksa hewan-hewan yang masih hidup.

Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan mereka bekerja dengan pemerintah negara bagian untuk memahami tingkat bencana yang terjadi saat ini.

"Pekan lalu saya berada di lapangan guna melihat dampak kebakaran di Corryong, dimana ribuan ternak mati." katanya.

"Di Australia Selatan, kawasan Adelaide Hills, ada sekitar 3 ribu ternak yang mati karena kebakaran, dan di pekan-pekan berikutnya banyak yang mati karena kepanasan dan terpapar asap."

"Di Kangaroo Island, disebutkan ada belasan ribu domba dan sapi, jadi ini akan mempengaruhi produk ternak nasional."

Gelombang panas memicu kebakaran hebat di Australia. (Foto: TAMAN PETER / AFP)
Gelombang panas memicu kebakaran hebat di Australia. (Foto: TAMAN PETER / AFP)

Menteri Bridget mengatakan dengan kebakaran masih berlangsung di berbagai tempat, prioritas yang sekarang harus dilakukan adalah menguburkan ternak yang mati.

Pemerintah Australia berharap ternak dan binatang lain yang mati dapat dikubur dalam waktu seminggu, bahkan tenaga militer telah ikut diterjunkan untuk melakukannya.

"Kita paham jika hal utama yang harus dilakukan adalah menguburkan ternak yang mati karena kebakaran," katanya.

Menurut peta yang dibuat oleh perusahaan data pertanian Mecardo, ada sekitar 8,6 juta domba dan 2,3 juta ekor sapi yang berada di kawasan yang dilanda kebakaran di Victoria dan New South Wales.

Jumlah ini artinya sekitar 12 persen domba dan 9 persen sapi dari keseluruhan ternak nasional.

Analis senior Mecardo, Matt Dalgleish, mengatakan melihat luasnya wilayah yang terkena bencana, maka diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengetahui jumlah pasti.

"Ini lebih luas dari wilayah yang terkena banjir di Queensland, dan waktu itu diperlukan waktu tiga bulan untuk mengetahui jumlah ternak yang menjadi korban," katanya.

Sumber: ABC Australia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI