CEK FAKTA: Mi Goreng Indonesia Sebarkan Virus Corona di Australia?

Produk-produk berikut itu diketahui atau dimungkinkan mengandung virus corona. (Banyak produk dibuat di negara tetangga, dekat dengan Wuhan, China).
Suara.com - Beredar pesan berantai via aplikasi WhatsApp yang mengklaim mi goreng Indonesia bisa menyebarkan virus corona di Australia.
Dalam pesan berbahasa Inggris itu, warga Australia dihimbau untuk menghindari sejumlah produk makanan, salah satunya mi goreng asal Indonesia.
Berikut cuplikan isi pesan WhatsApp tersebut.
Pengumuman Penting
Update virus corona
Baca Juga: Tantangan Indonesia dalam Melaksanakan Sensus Online Pertama Tahun 2020
Virus ini telah menyebar ke wilayah Sydney. Saya ingin mengimbau kepada seluruh toko-toko dan pembeli mengenai bahaya pembelian produk terkontaminasi.
Produk-produk berikut itu diketahui atau dimungkinkan mengandung virus corona (Banyak produk dibuat di negara tetangga, dekat dengan Wuhan, China).
Di antaranya: beras wuxhang, beras xioazhan, fortune cookies, snek nongsshim, mi goreng, lipton, yakult, minuman Red Bull dan daging wagyu.
Produk-produk ini diperkirakan mengandung virus corona dan kami meminta masyarakat untuk ekstra waspada sebelum membelinya.

Adapun, lanjutan dari pesan itu, memuat narasi yang menyebutkan, warga Australia dilarang untuk mengunjungi sejumlah lokasi demi menghindari wabah virus corona seperti: Cabramatta, Burwood, Strathfield, Newtown, Chester Hill, dan Guilford yang tak berada jauh dari Sydney.
Baca Juga: Terkam Itik di Kandang, Ular Sanca 4,5 Meter Kejutkan Warga Kalasan
Lantas benarkah, mi goreng Indonesia menyebar virus corona di Australia?
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email cekfakta@suara.com.