Cinta Datang Tak Pernah Tepat Waktu...Cerita WNI yang Dikarantina di Natuna

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 16 Februari 2020 | 21:34 WIB
Cinta Datang Tak Pernah Tepat Waktu...Cerita WNI yang Dikarantina di Natuna
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berfoto bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak heran, mereka mampu mengubah rasa kecemasan menjadi keceriaan, karena dihabiskan bersama teman.

Layaknya remaja, mereka memiliki kreativitas dan cara-cara unik untuk melepaskan rasa jenuh selama berada di lokasi observasi. Menari, satu di antaranya.

Bahkan, mereka menciptakan tarian bersama dengan TNI yang bertugas menjaga lokasi tersebut.

Karena itu ada pula masanya, tim gabungan menantang mereka untuk lomba menari. Hadiahnya? kaus loreng khas TNI.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berdoa bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berdoa bersama usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Tak sungkan dan tanpa malu, mereka memeragakan tarian itu, saat perpisahan, sebelum memasuki pesawat menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Tariannya unik, gabungan dari langkah-langkah TNI yang dipadukan dengan gaya kekinian anak muda. Apalagi digerakkan dengan penuh canda tawa, bahagia.

Cinta lokasi

Meski tampak sangat kompak saat berada di hanggar, sejatinya kebanyakan dari mereka baru saling berkenalan.

Ratusan pelajar yang berkumpul di dalam hanggar itu berasal dari perguruan tinggi yang berbeda-beda. Di Indonesia pun, mereka berasal dari daerah yang berlainan.

Baca Juga: Diobservasi di Natuna, Ini Aktivitas Mahasiswa Asal Bogor Sehari-hari

Jadi, memang banyak yang baru saling mengenal di Hanggar Raden Sadjad.

Kalau saja tidak dibumbui kengerian virus corona yang oleh WHO kemudian disebut COVID-19, hanggar itu sudah menyerupai acara kemah pelajar antarsekolah. Saling berkenalan, ada waktunya berkumpul, makan, beraktivitas bersama-sama.

Tidak heran juga bila ada yang saling jatuh hati, selama masa karantina.

"Kalau yang cinta lokasi, banyak...," kata Virni, warga Jakarta yang ikut diobservasi.

Virni sendiri sudah seperti "ibunya anak-anak" di hanggar itu. Dia lebih dewasa, karena memang sudah menikah. Di China pun, ia menemani suami yang sedang menempuh pendidikan.

Sebagai "ibunya anak-anak", Virni menjadi tempat curahan hati para WNI dari Wuhan itu, termasuk mereka yang sedang jatuh cinta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI