4 Kesalahan Umum saat Mendaftar SNMPTN, Wajib Dihindari Kalau Mau Lolos

Rabu, 26 Februari 2020 | 17:47 WIB
4 Kesalahan Umum saat Mendaftar SNMPTN, Wajib Dihindari Kalau Mau Lolos
Panitia Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru Undip memverifikasi dokumen calon mahasiswa pendaftar SNMPTN di Semarang, Jawa Tengah. - (ANTARA/UPT Humas Undip Semarang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 telah dimulai. Lolos ke Perguruan Tinggi Negeri adalah harapan utama para siswa kelas dua belas SMA. Sayangnya, tidak sedikit siswa yang melakukan kesalahan ketika mendaftar seleksi nasional ini. Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi di kalangan siswa.

1. Mendaftar pada Waktu-waktu Terakhir

Siswa seringkali mengulur waktu ketika mendaftar SNMPTN. Banyak waktu yang terbuang untuk berpikir memilih jurusan, PTN dan kota tujuan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut bisa dilakukan sebelum masa pendaftaran SNMPTN dimulai.

Jika memang tidak memungkinkan untuk mendaftar pada masa-masa awal pendaftaran karena mengurus administrasi misalnya, usahakan untuk tidak mendaftar di hari-hari terakhir. Ketika siswa mendaftar di hari terakhir, lalu kemudian ada kendala teknis ataupun sistem error, maka tidak ada hari lain untuk dijadikan kesempatan kedua karena waktu pendaftaran teah berakhir.

2. Salah Meletakkan Urutan Prodi dan PTN

Kesalahan meletakkan urutan bisa terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah karena terburu-buru. Bisa karena panik, grogi, ataupun kehabisan waktu sebab mendaftar di menit-menit terakhir. Program studi yang seharusnya diletakkan di urutan pertama PTN pertama, malah jadi diletakkan ke urutan kedua.

Padahal, urutan jurusan memengaruhi proses seleksi. Prodi urutan pertama lah yang menjadi pertimbangan besar PTN menyeleksi calon mahasiswanya.

3. Memilih Program Studi berdasarkan Passing Grade

Sebelum mendaftar SNMPTN, seringkali siswa bertanya mengenai passing grade yang dimiliki PTN. Padahal, passing grade tidaklah tepat jika dijadikan acuan dalam memilih program studi dan universitas dalam SNMPTN.

Baca Juga: Tontowi Ahmad Benarkan Rencana Mundur dari Pelatnas PBSI

Selain karena angka yang belum tentu akurat, passing grade memiliki dasar perhitungan yang berasal dari SBMPTN bukan SNMPTN.

4. Memilih Prodi yang Sepi Peminat

Demi bisa lolos SNMPTN, terkadang siswa memilih program studi yang sepi peminat. Strategi ini tidak salah, jika siswa memiliki minat terhadap program studi tersebut.

Yang akan menjadi masalah adalah ketika siswa lolos dan diterima di prodi tersebut tapi tidak diambil karena tidak suka atau merasa tidak mampu menanggung beban kuliah nantinya.

Penolakan ini bisa berdampak pada SMA akan masuk daftar hitam (blacklist) oleh PTN. Ingat, SNPMTN merupakan jalur undangan masuk PTN, jika siswa yang diundang tidak menindaklanjutinya, maka pihak pengundang berhak untuk tidak mengundang lagi. Dengan kata lain, PTN bisa menolak menerima siswa angkatan selanjutnya dari sekolah siswa tersebut.

Proses pendaftaran SNMPTN telah dimulai sejak 24 hingga 27 Februari 2020, sementara bagi siswa yang mengikuti pendaftaran KIP Kuliah, periode pendaftaran diperpanjang hingga 31 Maret 2020. Informasi resmi mengenai mengenai SNMPTN bisa diakses melalui https://snmptn.ac.id/

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI