Akibat bentrok, tujuh tahanan tewas, demikian informasi dari Kementerian Hukum Italia.
Kebijakan baru pemerintah itu telah menelan biaya besar bagi perekonomian, padahal Italia berada di ambang resesi. Aturan itu diyakini jadi beban berat bagi Italia, negara dengan tingkat utang terbesar kedua di Eropa setelah Yunani.
Bursa di Milan kembali turun 11 persen, Senin, setelah sempat turun sekitar 17 persen sejak virus mewabah di Italia utara. Akibatnya, kinerja saham di Milan jadi yang terburuk dibandingkan dengan pasar saham negara-negara lain di kawasan.
Walaupun demikian, aturan penutupan seluruh wilayah Italia baru diumumkan setelah pasar tutup. Jika tidak demikian, pengumuman itu dapat memicu aksi jual saham yang berpotensi membuat Italia jatuh pada krisis masa lalu. Tidak hanya itu, utang Italia juga cukup tinggi apabila dibandingkan dengan minggu lalu.
Imbal hasil obligasi pemerintah sempat naik tajam pada Senin, membuat jarak Italia dan Jerman semakin dekat di atas 200 basis poin. Angka itu diperoleh pertama kali sejak Agustus 2019.
Pemerintah Italia berjanji akan mengalokasikan 7,5 miliar euro (sekitar 8,57 miliar dolar AS) untuk mengurangi dampak krisis ekonomi, tetapi PM Conte mengatakan negara itu kemungkinan butuh lebih banyak uang untuk bertahan.
Seorang sumber dari pemerintah mengatakan Departemen Keuangan mempertimbangkan meningkatkan nilai defisit jadi 2,8 persen pada tahun ini, sementara pada minggu lalu, berencana menaikkan defisit dari target awal 2,2 persen jadi 2,5 persen.
Sumber: Antara/Reuters
Baca Juga: Perang Melawan Corona, WHO Terima Sumbangan Hampir Rp 4,2 Triliun