Salah satu penumpang, Nikmat Kurnia Hasan, yang berasal dari Alok, Sikka, menuturkan pengalamannya terombang-ambing di laut selama hampir 24 jam.
"Kita ini terombang-ambing di laut selama 20 jam lebih di perairan, jadi kita ini resah. Kan harusnya kapal sandar [Senin] malam kenapa bisa baru hari Selasa turun, jadi penumpang yang ada di kapal mulai gelisah," ujar Nikmat sebagaimana dilaporkan BBC, Rabu (9/4/2020).
Penumpang kian kecewa ketika Bupati Fransiskus Roberto Diogo mengharuskan kapal kembali ke Makassar, padahal Gubernur Sulawesi Selatan telah mengatakan bahwa warga asli harus kembali ke tempat asalnya.
"Karena Makassar sekarang dalam keadaan zona merah," kata dia.
Akhirnya, pada Selasa (7/4/2020) malam, KM Lambelu diperbolehkan bersandar di pelabuhan, sebanyak 238 penumpang diperbolehkan turun dari kapal dan langsung menjalani karantina.