Suara.com - Camat Tanah Abang, Jakarta Pusat, Yassin Passaribu menyesalkan masih banyak warganya yang berkerumun saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia menyebut warganya itu sulit diatur.
Yassin sendiri mengakui sudah melihatnya secara langsung di kawasan Jalan Jati Bundar. Mereka berulang kali ditegur oleh petugas agar tak berkerumun.
Namun teguran tak diindahkan dan kerap diulangi lagi keesokan harinya. Setelah diketahui alasannya, ternyata alasan mereka kerap keluar rumah karena di dalam rumah sudah penuh oleh orang-orang.
"Itu memang gimana ya, rumahnya memang gak muat. Pada keluar. Enggak muat," ujar Yassin saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).
Selain itu, para warga itu disebutnya tak takut berkeremun di tengah penyebaran corona. Menurutnya untuk membuat mereka jera, harus ada satu orang yang tiba-tiba pingsan karena terkena virus dari China itu.
"Itu yang bisa menakuti itu ada satu tergeletak tiba-tiba. Baru itu enggak ada yang berani ke situ," jelasnya.
Ia menyebut kalangan warga yang susah diimbau adalah remaja, anak-anak, hingga para pengemis dadakan. Kendati demikian, Yassin mengatakan sejauh ini belum ada kasus corona di lokasi itu.
"Tetap saja begitu anak-anak terutama. Harus ada yang tergeletak di situ baru (kapok)," pungkasnya.
Baca Juga: Warga yang Tidur di Jalanan Tanah Abang Dibawa ke GOR Karet