Kisah Abdul 30 Tahun Sukarela Makamkan Jenazah: Jasad AIDS hingga Corona

Rabu, 29 April 2020 | 15:45 WIB
Kisah Abdul 30 Tahun Sukarela Makamkan Jenazah: Jasad AIDS hingga Corona
Ilustrasi . [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurut kesaksiannya kondisi jenazah, "sangat busuk", namun tetap ia kerjakan seorang diri dan memakan waktu seharian. Kemudian ia menyadari tidak bisa hanya mengandalkan satu orang untuk pekerjaan ini.

"Butuh waktu seharian, dan aku juga sadar aku tidak bisa melakukan ini sendirian." ujarnya.

Sejak saat itu dia mulai beramal dengan memakamkan jenazah secara sukarela. Dia mengatakan keluarganya yang menjalankan bisnis tekstil, awalnya menentangnya.

"Saya ingat mengatakan kepada mereka bagaimana Islam mengatakan bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membantu dan membawa perjalanan terakhir seseorang dengan kemanusiaan dan rasa hormat. Saya hanya melakukan itu sebagai sesama manusia." jelasnya.

Sekarang ayah dari tiga anak ini"bahagia" dan "bangga" terhadap apa yang dilakukannya. Sejak saat itu, kegiatan sosialnya telah berkembang menjadi 35 sukarelawan dan memiliki sekitar 1.500 donor, serta bantuan dan dukungan dari para pejabat.

Yang paling ia banggakan adalah bahwa anggota timnya terdiri dari orang-orang yang memiliki agama dan kasta berbeda.

"Kami memiliki sukarelawan Hindu yang mengubur mayat-mayat Muslim, dan sukarelawan Muslim yang mengkremasi jasad Hindu."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI