Kenyo Style, 'Si Api yang Tak Kunjung Padam' dari Kebon Baru

Kamis, 07 Mei 2020 | 07:00 WIB
Kenyo Style, 'Si Api yang Tak Kunjung Padam' dari Kebon Baru
Kenyo memulai praktiknya memangkas rambut di rumahnya. [Suara.com/Yosea Arga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kenyo saat melayani kustomernya di ruang pangkas. [Suara.com/Yosea Arga]
Kenyo saat melayani kustomernya di ruang pangkas. [Suara.com/Yosea Arga]

Meski Corona, Api Tetap Membara

Pandemi Virus Corona atau Covid-19 mewabah di Indonesia, juga belahan dunia lainnya. Merujuk pada data hari Selasa (5/5/2020), ada tambahan sebanyak 484 kasus positif Covid-19. Sehingga, total pasien positif Covid-19 berjumlah 12.071 orang.

Sedikit mengerucut, pandemi Virus Corona berimbas pada sektor ekonomi. Tak sedikit pekerja yang dirumahkan, jumlahnya banyak. Tak sedikit tempat usaha yang bangkrut, jumlahnya juga banyak.

Lebih mengerucut, tantangan inilah yang kekinian dihadapi Kenyo. Pandemi Covid-19 melahirkan kenyataan baru, pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut diklaim mampu mengurai penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Di sisi lain ada kenyataan baru juga yang lahir, jeritan masyarakat kecil.

PSBB membuat semua jalan hingga gang ditutup portal menjelang malam. Hal tersebut juga berlaku di tempat Kenyo. Kenyataan itu berdampak pada aktivitas di 'Kenyo Style'. Kenyo yang biasa beroperasi bakda Asar dan baru tutup jelang dini hari. Terkadang, hingga pagi hampir tiba --tentunya matahari masih malu menampakkan diri.

Rata-rata, pelanggan yang datang ke 'Kenyo Style' adalah orang yang baru pulang bekerja. Singkat kata, pelanggan Kenyo pulang menuju kediamannya masing-masing pada malam hari atau dini hari.

PSBB membuat portal bekerja lebih awal, kawasan tempat tinggal Kenyo mulai menutup portal pada pukul 23.00 WIB. Hal itulah merupakan dampak kecil bagi Kenyo.

"Sekarang jam 23.00 malam portal ditutup, kan gue bingung, pada baliknya susah, biasanya pelanggan datengnya malem, abis pulang kerja," beber Kenyo.

Dampak selanjutnya adalah menurunnya jumlah pelanggan. Biasanya 'Kenyo Style' bisa melayani 20 sampai 30 pelanggan dalam sehari.

Baca Juga: Cerita Kenyo si Juru Pangkas dan Pijat Refleksi Metode Api

"Sekarang banyakan adik gue yang cukur, adik gue bisa 20 sampe 30 orang per hari. Cuma kalau lagi Corona gini parah juga nih."

Meski jumlahnya berkurang, Kenyo mengaku masih ada saja pelanggan yang menggunakan jasanya selama pandemi Covid-19. Bahkan, dia masih menerima order untuk bekam dan pijat refleksi di luar rumahnya.

Pada satu sisi, Kenyo tetap khawatir akan bahaya penyebaran Virus Covid-19. Untuk itu, dia tetap berpegang teguh pada satu kata: steril. Hal tersebut menjadi pegangan Kenyo saat bekerja. Sebelum dan sesudah memangkas serta memijat pelangganya, Kenyo selalu mencuci tangan.

"Kalau khawatir mah pasti ada, cuma yang jadi pegangan buat gua cuma satu: semua harus steril. Sebelum dan sesudah terapi gue selalu cuci tangan," kata dia.

Kenyo bercerita, Anoy sempat mengalami muntah-muntah, badan panas, dan sesak nafas. Kenyo curiga tanda-tanda tersebut merupakan gejala Covid-19.

Dengan pijat refleksi metode api, Kenyo langsung menangani keluhan sang adik. Sekujur tubuh Anoy dilapisi dengan dua handuk lalu dibakar oleh Kenyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI