Suara.com - Muhammad Safari a.k.a Kenyo (39), pria yang berdomisili di Jalan Kebon Baru Nomor 27 RT. 02 RW. 06, Tebet, Jakarta Selatan acapkali harus melibatkan kontak fisik saat bekerja. Dia adalah juru pangkas, bekam, dan pijat refleksi dengan metode api.
Tentunya, selama pandemi covid-19 kontak fisik harus dihindari sebisa mungkin guna mencegah penyebaran virus. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kenyo.
Tidak hanya memangkas rambut, bekam, dan pijat refleksi di kediamannya saja, Kenyo kerap menerima orderan dari luar. Mau tidak mau, Kenyo harus tetap mengambil orderan tersebut.
"Gue juga keluar rumah kalau ada panggilan. Abis mau gimana lagi, permintaannya juga. Terus kerjaan gue juga, mereka butuh jasa gue juga," kata Kenyo kepada Suara.com, Selasa (5/5/2020).
"Gue juga sempet dicek pas main ke kantor pusat PP (Pemuda Pancasila), negatif hasilnya. Padahal setiap hari gue megang orang," tambah Kenyo.
Kekinian, Kenyo membuka layanan pangkas rambut, bekam, dan pijat refleksi mulai dari bakda Asar.
Namun, dia lebih sering menerima orderan di luar sehingga Anoy yang merupakan adik kandungnya yang lebih banyak melayani pelanggan untuk pangkas rambut.
"Gue buka dari Asar, sekarang sudah gak pake jam, pake jadwal gitu, kebanyakan kerjaan luar, jadi orang rombongan jadi ke luar", bebernya.
Kenyo bercerita, Anoy sempat mengalami muntah-muntah, badan panas, dan sesak nafas. Kenyo curiga tanda-tanda tersebut merupakan gejala Covid-19.
Baca Juga: Api Pemijat Kenyo yang Tak Mau Padam di Tengah Wabah Corona
Dengan pijat refleksi metode api, Kenyo langsung menangani keluhan sang adik. Sekujur tubuh Anoy dilapisi dengan dua handuk lalu dibakar oleh Kenyo.