Suara.com - Penyebaran covid-19 di Indonesia mencatat ada 14.265 kasus per Senin (11/5/2020). Jumah tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air dengan titik episentrum yang berbeda-beda.
Tercatat ada 7 klaster besar yang menjadi episentrum penyebaran virus corona di Indonesia. Klaster-klaster ini belum termasuk dengan klaster kecil lainnya yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.
1. Klaster Jakarta
Jakarta menempati wilayah dengan jumlah kasus covid-19 terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari covid19.go.id 37 persen kasus virus corona di Indonesia berada di wilayah DKI Jakarta.
Data terakhir yang ditunjukkan per Senin (11/5/2020), ada 5276 kasus yang terkonfirmasi di Jakarta dengan rincian 4023 orang berstatus dalam perawatan/isolasi mandiri, 812 sembuh, dan 441 orang meninggal.
Kasus di Jakarta diduga bermula pada 14 Februari lalu saat diselenggarakannya acara dansa di kawasan Kemang Jakarta Selatan. Dalam acara itu seorang warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia terdeteksi positif usai mengunjungi acara tersebut.
Virus ini pun menular ke dua warga Depok yang kemudian dikonfirmasi menjadi kasus pertama virus corona di Indonesia pada awal Maret lalu.
2. Klaster Bali
Penularan covid-19 di Bali diuga bermula saat seorang warga negara Jepang berkunjung sebagai turis pada 19 Februari lalu. Turis Jepang ini teridentifikasi positif virus corona.
Baca Juga: Tegur Fans yang Godain Jerinx SID, Nora Alexandra Akui Cemburu
Diketahui ada 11 orang yang terlanjur berinteraksi dengan turis tersebut sehingga virus pun menular di wilayah ini.
Kasus pun merambat ke sejumlah warga luar bali seperti Nusa Tenggara Barat hingga Kuantan Malaysia.
Hingga Senin (11/5/2020), Bali telah mengonfirmasi 308 kasus virus corona di wilayahnya.
![Petugas medis beraktivitas di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (7/4). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/07/54542-rs-khusus-pasien-corona-di-bali.jpg)
3. Klaster Ijtima Gowa
Meski pada akhirnya acara ijtima' di Gowa Sulawesi Selatan dibatalkan pada 19 Maret lalu, namun orang-orang sudah terlanjur datang dari penjuru tanah air di tempat acara.
Dari perkumpulan ini lah virus mulai menular secara masif ke sejumlah peserta.