Diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ, dikhawatirkan dapat membuat mereka yang berkunjung ke klub malam, enggan melakukan pemeriksaan.
Komunitas pro-LGBTQ Korsel Chingusai, mengatakan, "ancaman diskriminasi ini membuat mereka yang datang ke klub, lebih sulit untuk melaporkan diri karena takut mendapatkan perilaku tidak adil".
Presiden Korsel Moon Jae-in, Senin (11/5), mengatakan kepada para warga untuk bersiap menghadapi gelombang kedua pandemi.
"Ini belum selesai, jika belum benar-benar berakhir," kata Moon Jae-in.
Lonjakan kasus baru setelah adanya kelonggaran lockdown ini membuat Korea Selatan ini, menjadi percontohan tentang bahaya melonggarkan lockdown di tengah pandemi yang belum berakhir di sebagian besar negara-negara lain.
"Setelah anda melonggarkan lockdown, kasus-kasus virus corona bisa melonjak bahkan di negara seperti Korsel," ujar pakar fisika dan pandemi Dr. Dena Grayson.