Suara.com - Pada era keemasan emporium Inggris, pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, agama Kristen adalah bagian dari identitas Inggris.
Namun pada periode ini -dikenal pula dengan era Victoria karena bertepatan dengan masa kekuasaan Ratu Victoria mulai 1837 hingga 1901- sejarah mencatat ada sejumlah kecil orang yang meninggalkan Kristen dan memeluk agama Islam.
Setidaknya ada tiga warga yang kemudian dikenal sebagai pionir tokoh Muslim di Inggris. Berikut kisah mereka.
Lady Evelyn Cobbold: Sadar merasa jadi Muslim ketika ditanya Paus
Pada era ini, bukan hal yang aneh bagi kelas atas untuk tertarik dengan Islam, biasanya karena didorong oleh perjalanan ke negeri-negeri Muslim.
Ini pula yang terjadi dengan Lady Evelyn Murray, anggota keluarga bangsawan di Edinburgh, yang banyak menghabiskan waktu di Skotlandia dan Afrika utara.
Ia menulis, di Afrika utara inilah ia belajar bahasa Arab.
"Salah satu yang saya suka adalah mengunjungi masjid bersama kawan-kawan saya dari Aljazair," tulis Lady Evelyn.
"Dan secara tidak sadar, dalam hati, sebenarnya saya sudah Muslim," ungkapnya.
Baca Juga: Begini Isi Penelitian Seks Tahun 1863-1940 Era Ratu Victoria
Di rumah keluarga yang mewah di Dunmore Park, ia suka mengamati kijang dan pandai menangkap ikan salmon.
Ayahnya, Earl of Dunmore ke-7, adalah penjelajah yang melakukan perjalanan ke negeri-negeri jauh, seperti Kanada dan China. Sang ibu, yang pernah menjadi salah satu asisten pribadi Ratu Victoria, juga senang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Mungkin dari sini, pada diri Lady Evelyn mengalir darah kesukaan melakukan perjalanan.
Ia bertemu dengan John Cobbold, yang kemudian menjadi suaminya, di Kairo, Mesir. Cobbold berasal dari keluarga pengusaha sukses yang juga mengelola klub sepak bola Ipswich Town FC.
Tidak diketahui secara persis kapan tepatnya Lady Evelyn masuk Islam.
Lady Evelyn atau Lady Zainab, perempuan Inggris pertama yang naik haji