Spanyol Berencana Buka Pariwisata untuk Turis Asing Mulai Juli

Minggu, 24 Mei 2020 | 16:29 WIB
Spanyol Berencana Buka Pariwisata untuk Turis Asing Mulai Juli
Penderita COVID-19 dilarikan ke sebuah rumah sakit di Madrid, Spanyol. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Spanyol berencana membuka kembali destinasi wisata untuk turis asing mulai Juli 2020. Pajak dan pendapatan dari pariwisata nantinya bakal digunakan membantu warga Spanyol terdampak pandemi Covid-19.

Menyadur The Guardian, kabar akan kembali dibukanya pariwisata Spanyol diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez.

Pembukaan berbagai destinasi wisata diperkirakan bakal mengisi kembali kantong anggaran yang selama ini terkuras akibat Covid-19.

“Seperti yang Anda tahu, Spanyol menerima lebih dari 80 juta pengunjung per tahun. Saya mengumumkan bahwa mulai Juli, Spanyol akan dibuka kembali untuk pariwisata asing dalam kondisi aman," kata Sanchez dikutip dari The Guardian, Minggu (24/5/2020).

Pembukaan kembali Spanyol untuk 'dunia luar' dipastikan Sanchez akan berlangsung dengan protokol yang aman. Wisatawan disebutnya tak perlu khawatir untuk kembali mengunjungi Negeri Matador.

"Turis asing juga dapat mulai merencanakan liburan mereka di negara kita. Spanyol membutuhkan pariwisata, dan pariwisata membutuhkan keamanan baik di tempat asal maupun tujuan," kata Sanchez.

"Kami akan menjamin bahwa wisatawan tidak akan menanggung risiko apa pun, juga tidak akan membawa risiko apa pun ke negara kami."

Pembukaan kembali pariwisata juga diringi dengan kepasatian akan kembali bergulirnya kompetisi sepakbola termasuk La Liga yang direncanakan bisa kembali berlangsung 8 Juni mendatang.

Menurut Sanchez penghasilan dasar dari pembukaan destinasi pariwisata merupakan komitmen pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Spanyol.

Baca Juga: Idul Fitri, Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 5,1

"Itu akan menelan biaya sekitar € 3 milyar (sekitar Rp 48 triliun) setahun dan akan membantu empat dari lima orang dalam kemiskinan parah dan memberi manfaat bagi hampir 850.000 rumah tangga, setengahnya termasuk anak-anak," kata Pedro Sanchez.

Setelah sempat menjadi negara Eropa dengan kasus infeksi virus Corona tertinggi, Spanyol berangsur-angsur mulai bisa menekan penyebaran Covid-19.

Kendati menimbulkan kontroversi, kebijakan lockdown yang telah berlangsung sejak 14 Maret lalu--direncanakan akan berakhir 6 Juni 2020--dinilai berperan besar terhadap penurunan kasus tersebut.

"Baik pemerintah maupun masyarakat Spanyol tidak akan berpaling ke arah lain sementara rekan senegara kita mengantri untuk makan. Karena kita sedih melihat hal itu sekarang terjadi di beberapa bagian negara ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI