Ia juga membandingkan ketika Sandiaga Uno jadi bahan perbincangan publik, bukan kaum hawa yang banyak membicarakannya, tetapi tetap kaum adam yang lebih dominan membahasnya di Twitter.
Data tentang pembahasan publik soal dokter Reisa ini seolah menggambarkan bahwa perempuan sebagai bahan objektifikasi masih terjadi.