Suara.com - Subak menjadi Google Doodle hari ini. Tapi tahukah Anda apa itu subak?
Nah, kali ini Suara.com akan membahas tentang subak yang menjadi Google Doodle hari ini!
Langsung saja, berikut fakta Subak yang perlu Anda ketahui!
1. Merayakan Warisan Budaya Subak
Google merayakan sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia, yang tertulis dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO pada hari ini, Senin (29/6/2020), di tahun 2012 lalu.
2. Google Doodle hari ini
![Google Doodle hari ini, Subak. [Screenshot]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/06/29/29786-google-doodle-hari-ini-subak.jpg)
Google merayakan Warisan Budaya Subak melalui doodle yang muncul pada halaman utama pencarian hari ini. Doodle tersebut menampilkan kata "Google" berwarna hijau yang ditulis menyerupai subak, di mana di belakangnya terdapat beberapa undakan sawah lainnya.
Sisi kiri terlihat seorang petani memakai caping atau topi yang umum digunakan petani yang terbuat dari bambu. Petani tersebut juga memakai masker penutup wajah dan tengah duduk di atas saung.
Sementara di bagian sisi kanan terlihat pura yang tertutupi kain kotak-kotak hitam putih atau kain catur Bali di bagian bawahnya. Di bagian bawah doodle pun terlihat beberapa tangkai padi yang telah menguning.
Baca Juga: Bosan Berbulan-bulan WFH, Coba Working From Bali
3. Pembuat Google Doodle Subak
Doodle ini dibuat oleh Hana Augustine, seniman berbasis di Indonesia. Lewat doodle tersebut, Hana berharap banyak orang dapat belajar tentang asal usul subak.
"Ketika saya memulai penelitian, saya kagum mengetahui bahwa subak berasal dari negara kami karena banyak negara menggunakan sistem tersebut hari ini. Ketika orang bepergian ke Indonesia atau negara lain dan melihat sistem irigasi ini di sawah, saya harap mereka berkata, 'Hei! Tahukah kamu bahwa subak berasal dari Indonesia?'"ucap Hana dalam sesi tanya jawab bersama Google saat membuat doodle tersebut.
4. Ada kerja keras petani dalam subak
![Ilustrasi petani padi membawa benih.[Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/25/98746-ilustrasi-petani-padi-membawa-benih.jpg)
Hana Augustine juga ingin menyoroti bahwa subak tidak dapat bertahan hidup tanpa kerja keras petani.
"Para petani ini sering diabaikan, namun kami mengkonsumsi hasil kerja mereka setiap hari," ujarnya lagi.