Pengeras Suara Banjir Rp 4 M Dianggap Trik Jepang, Anies: Lebih Baik WA

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 16:08 WIB
Pengeras Suara Banjir Rp 4 M Dianggap Trik Jepang, Anies: Lebih Baik WA
Alat Disaster Warning System (DWS) atau toa untuk peringatan bencana kepada warga. (Foto dok. BPBD Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karena itu, ia meminta agar program pengadaan pengeras suara tak lagi dilanjutkan. Selain bisa pakai pengeras suara di masjid, pemberitahuan bisa juga disampaikan ke warga lewat media sosial WhatsApp.

"Lebih baik gunakan WA, (pengeras suara) masjid. Yang punya speaker ada di mana-mana. Ini udah terlanjur ada ya dipakai tapi jangan ditambah," katanya.

Sebelumnya dikemukakan, Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 4 miliar untuk membeli perangkat pengeras suara atau Disaster Warning System (DWS) untuk peringatan terjadinya bencana menuai polemik. Sebab, dengan harga Rp 4 miliar hanya untuk membeli enam set toa.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta M Ridwan mengatakan pengeras suara yang dibeli bukan seperti yang terpasang di masjid-masjid.

Ridwan mengatakan, pengeras suara ini dilengkapi dengan sejumlah alat canggih untuk menunjang peringatan dini bencana di Jakarta.

Di antaranya seperti Automatic Weather Sensor (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).

“Memang pakai toa tapi bukan menggunakan toa yang ada di Masjid ," ujar Ridwan saat dikonfirmasi Rabu (15/1/2020).

Ia menjelaskan, satu perangkat DWS juga terdiri dari empat toa dan satu tiang. Nantinya informasi soal bencana akan diumumkan ketika pintu air sudah berstatus siaga 3.

"Diumumkan dari kantor BPBD saat pintu air siaga 3 atau waspada," jelasnya.

Baca Juga: Dipasang Anak Buah, Anies Sekarang Ngomel-ngomel soal Toa Banjir Rp 4 M

Selain melalui DWS, pengumuman bencana juga disebutnya disebarkan langsung kepada Lurah atau Camat setempat. Ada juga penyebaran SMS kepada warga yang tinggal di lokasi rawan banjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI