Suara.com - Seorang mantan penjaga gudang di Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memerkosa dan membunuh teman kelasnya sendiri dan menyembunyikan jenazahnya di selokan.
Menyadur The Guardian, Jumat (7/8/2020), Wesley Streete menyembunyikan jenazah Keeley Bunker di selokan di sebuah taman dan menutupi dengan ranting pada 19 September tahun lalu.
Dia dijatuhi hukuman seumur hidup dengan jangka waktu minimal 29 tahun oleh Hakim Jeremy Baker di pengadilan mahkota Stafford, Inggris pada hari Jumat (7/8), atas pembunuhan dan pemerkosaan berencana.
"Wesley Streete sekarang akan menghadapi konsekuensi dari tindakannya yang benar-benar jahat." ujar Dinas Kejaksaan Mahkota Inggris terkait kasus tersebut.
Pria berusia 20 tahun itu berulang kali berbohong tentang apa yang terjadi pada Bunker, yang juga berusia 20 tahun, setelah mereka kembali dari klub malam Snobs di Birmingham untuk merayakan ulang tahunnya.
Streete sudah dipercaya untuk mengantar teman yang dia kenal sejak taman kanak-kanak tersebut kembali ke rumahnya.
"Saya bersama Wes, dia akan mengantarku pulang. Itu akan baik-baik saja". ujar Bunker kepada seorang teman wanitanya, Monique Riggon.
Hakim mengatakan kepad Streete: "Dia memberi tahu Monique bahwa dia akan aman di rumah, karena Anda telah menawarkan untuk berjalan dengannya kembali ke rumahnya. Sayangnya tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran.
"Karena, dalam perjalanan kembali ke rumahnya, saya duga Anda membujuk Keeley untuk pindah ke klub rugby, mungkin dengan dalih pergi merokok." jelas hakim.
Baca Juga: Keponakan Diperkosa Paman, Mulutnya Dilakban saat Tertidur di Ruang Tamu
"Namun, apa yang terjadi di Taman Wigginton Anda memperkosa Keeley Bunker, yang mana Anda membunuhnya dengan cara mencekiknya." sambungnya.
"Ketika Anda selesai, Anda memutuskan untuk menyembunyikan jenazah Keeley yang sekarang sudah tidak bernyawa dengan membuangnya di sungai, menutupinya dengan ranting. Anda kemudian berjalan kembali ke rumah Anda dan pergi tidur." lanjut hakim.
Streete, yang pernah mendapat beasiswa sepakbola di Lichfield dan Tamworth, awalnya mengatakan dia meninggalkan Bunker pulang sendirian. Kemudian ia mengklaim bahwa dia "secara tidak sengaja membunuhnya" selama hubungan seks konsensual di taman.
Setelah mendengar penjelasan, para juri di pengadilan tersebut memutuskan Streete bersalah hanya dalam waktu delapan jam.
Debbie Watkins, ibu Bunker, mengatakan Streete telah merampok putrinya yang berharga dan cantik.
Kakak perempuan Bunker mendeskripsikan saudara kandungnya sebagai "salah satu jiwa yang paling bersemangat, penuh perhatian, dan terindah yang pernah ada di dunia ini".