Suara.com - Seorang profesor di sebuah Universitas Amerika memprediksi Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020.
Menyadur The Sun, Selasa (11/8/2020), Allan Lichtman berspekulasi bahwa mantan Wakil Presiden Biden akan mengalahkan Trump pada bulan November dengan menggunakan 13 faktor kunci.
Profesor Allan Lichtman sudah memprediksi dengan akurat hasil dari setiap pemilihan presiden Amerika Serikat sejak tahun 1984.
Kunci yang dimaksud terdiri dari 13 pernyataan benar-salah - yang dijelaskan dalam buku Lichtman tahun 1996 yang berjudul "The 13 Keys to the White House."
Menurut CNBC, kategori tersebut terdaftar sebagai berikut: Mandat Partai, Kontes, Petahana, Pihak Ketiga, Ekonomi Jangka Pendek, Ekonomi Jangka Panjang, Perubahan Kebijakan, Kerusuhan Sosial, Skandal, Kegagalan Luar Negeri atau Militer, Keberhasilan Asing atau Militer, Petahana Charisma, dan Challenger Charisma.
Setiap bagian disertai dengan pernyataan benar-salah, misalnya: "Amanat Partai: Setelah pemilu paruh waktu, partai petahana memegang lebih banyak kursi di DPR daripada setelah pemilu paruh waktu sebelumnya."
Temuan Profesor Lichtman menunjukkan Joe Biden sedikit lebih disukai daripada Donald Trump.
Menurut sejarawan Amerika Serikat tersebut, tujuh dari 13 faktor mendukung Joe Biden dan enam mendukung Presiden Trump.
"Sejarah memberi tahu kami bahwa pemilih tidak tertipu oleh trik kampanye," buka Lichtman.
Baca Juga: Terbuai Klaim Trump, 100 Orang Meninggal Usai Konsumsi Hydroxychloroquine
"Para pemilih memberikan suara secara pragmatis sesuai dengan seberapa baik partai yang memegang Gedung Putih mengatur negara." jelas Lichtman.
Meskipun sukses memprediksi hasil pemilihan presiden AS sebelumnya, Lichtman mengakui: "Ada kekuatan yang bermain di luar kunci."
Dia menyarankan faktor eksternal menjadi penindasan pemilih dan kemungkinan campur tangan Rusia dalam pemilu 2020.
"Terserah Anda, para pemilih, untuk memutuskan masa depan demokrasi kita. Jadi, keluar dan pilih. Beri suara secara langsung. Beri suara melalui surat." seru Lichtman.
"Seperti yang dikatakan Abraham Lincoln, cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan memilihnya." sambungnya.
Prediksi tersebut datang saat Biden memimpin jajak pendapat nasional dengan tiga poin persentase, menurut sebuah survei.
Biden mendapat 43 persen dukungan dari pemilih sementara Trump mendapat 40 persen dalam jajak pendapat Hill-HarrisX yang dilakukan dari 2 hingga 5 Agustus.
"Trump mencoba untuk meningkat kualitas debat terakhir melawan Joe Biden atau menambahkan pertarungan ekstra sebelum pemilihan." ujar Rudy Giuliani, juru bicara kampanye Donald Trump.