Sepuluh korban dibawa ke rumah sakit sementara dua lainnya menolak dirawat di rumah sakit.
Salah satu petugas pemadam kebakaran, seorang pegawai Kementerian Darurat, menderita luka bakar yang parah. Laporan media setempat menyebutnya setidaknya 50 persen tubuhnya terbakar pada saat dia dibawa ke rumah sakit.
Ledakan ini terjadi hanya beberapa hari setelah lebih dari 200 orang tewas dalam ledakan mengerikan di Beirut, Lebanon.
Ratusan ribu warga Beirut sekarang tinggal di rumah yang rusak parah, banyak di antaranya tanpa jendela atau pintu.
Seorang juru bicara Komite Internasional Palang Merah mengatakan kebutuhan mereka yang terkena dampak sangat besar.
"Orang-orang ini membutuhkan tempat berlindung, mereka membutuhkan makanan ... mereka juga membutuhkan deterjen pembersih, mereka membutuhkan bantuan untuk mengambil apa yang tersisa dari rumah mereka." ujar Rona Halabi dari Palang Merah Internasional.
"Tapi ada juga kebutuhan lain untuk infrastruktur Beirut ... Dua stasiun air dan listrik utama rusak berat akibat ledakan." tambahnya.