Suara.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Amasrul mengakui jika dirinya terpapar virus Covid-19.
Hal itu diketahui setelah Amasrul menerima hasil tes swab, hari ini.
"Ya, kata Dinas Kesehatan Kota Padang saya positif dan hasilnya baru keluar tadi pagi," katanya seperti dilaporkan Klikpositif.com--media jaringan Suara.com, Senin (31/8/2020).
Ia mengatakan bahwa dirinya baru kembali dari Jakarta untuk menghadiri acara Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Saya kembali dari Jakarta pada Sabtu 29 Agustus 2020 lalu dan langsung melakukan swab dan hasilnya baru keluar tadi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini keluarganya sedang melakukan pengambilan sampel swab oleh Dinas Kesehatan Kota Padang .
"Saat ini keluarga di-swab dulu. Nanti tergantung DKK menyuruh isolasi mandiri atau di tempat yang telah disediakan," lanjutnya.
Ia menyatakan bahwa dirinya tidak merasakan gejala apapun hingga saat ini.
"Saya tidak ada merasakan apa-apa, tapi nanti yang menentukan saya OTG atau tidaknya tentu pihak medis," lanjutnya.
Baca Juga: Corona Intai Pejabat di Padang, Wawalkot hingga Dewan Positif Terjangkit
3 Pejabat
Tiga pejabat teras di Kota Padang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Mereka yang terpapar virus asal Wuhan itu adalah Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul, dan Anggota DPRD Kota Padang Faisal Nasir.
“Benar, ada tiga pejabat di Kota Padang yang dilaporkan positif pada hari ini,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat (Sumbar), Jasman Rizal saat dikonfirmasi Padangkita.com--media jaringan Suara.com via telepon, Senin (31/8/2020).
Meski demikian, Jasman belum bisa merinci lebih lanjut bagaimana ketiga orang tersebut bisa terpapar dan di mana mereka saat ini dirawat.
“Saya baru dapat informasinya hanya itu. Pak Hendri Septa, Amasrul, dan satu orang lagi Anggota DPRD Kota Padang Faisal Nasir diumumkan positif Covid-19. Tentang bagaimana mereka terpapar dan di mana saat ini dirawat, saya belum dapat kabar,” jelasnya.
Sejak kasus Covid-19 melonjak tajam di Sumbar, mulai akhir Juli lalu, virus Corona telah menginfeksi sejumlah pimpinan dan pejabat daerah.