Para terdakwa
Meski ketiga pelaku serangan itu sudah tewas, tetapi pihak berwenang Prancis tetap mengadili orang-orang yang diyakini telah membantu para pelaku pembantaian dalam melakukan aksinya. Sidang itu sendiri tadinya akan digelar awal 2020, tetapi terus ditunda karena pandemi Covid-19.
Sidang untuk para tersangka yang terlibat dalam penyerangan Charlie Hebdo ini akan digelar sampai 10 November mendatatang.
Dari 14 orang terdakwa, tiga di antaranya diadili secara in absentia yakni Hayat Boumedienne, rekan Coulibaly dan dua bersaudara: Mohamed serta Mehdi Belhoucine. Ketiga orang ini diyakini telah kabur ke Suriah utara dan Irak, yang ketika itu berada dalam kendali ISIS.
Beberapa laporan mengatakan bahwa tiga orang itu sudah tewas, tetapi belum ada bukti yang menguatkan. Hingga saat ini status orang-orang ini masih buronan.
Yang terancam hukuman paling berat, berpotensi divonis seumur hidup, adalah Mohamed Belhoucine dan Ali Reza Polat, seorang warga Prancis keturunan Turki.
Polat, yang diyakini dekat dengan Coulibaly, memainkan peran kunci dalam mempersiapkan serangan. Ia dituding sebagai orang yang membantu para pelaku pembantaian mempersiapkan persenjataan yang digunakan.
Ia juga dituduh terlibat dalam setiap tahap persiapan serangan. Setelah serangan dilancarkan, ia berkali-kali berusaha melarikan diri ke Suriah tetapi berhasil ditangkap pada Maret 2015.
Sementara Mohamed Belhoucine diyakini sebagai mentor ideologis Coulibaly, memperkenalkannya dengan ISIS, dan membantu pemuda itu melakukan baiat terhadap kelompok teroris itu.
Baca Juga: Charlie Hebdo Kembali Bikin Karikatur Sindir Islam
Para saksi