Miris! Demi Sinyal untuk Belajar Online, Siswa Panjat Pohon Belasan Meter

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 02 September 2020 | 14:30 WIB
Miris! Demi Sinyal untuk Belajar Online, Siswa Panjat Pohon Belasan Meter
Pelajar di Kampung Mahiyut, Desa Loktanah Kecamatan Kecamatan Telagabauntung, Kabupaten Banjar Kalsel naik pohon untuk dapat sinyal buat belajar online. [Kanalkalimantan.com]

Suara.com - Persoalan ketidakmerataan akses internet di Indonesia benar-benar dirasakan saat Pandemi Covid-19 melanda nusantara sejak beberapa bulan terakhir.

Peralihan pola kehidupan dari konvensional tatap muka menjadi online atau dalam jaringan (daring) benar-benar dirasakan di kawasan pelosok.

Salah satunya dialami di Kecamatan Telagabauntung, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

Wilayah yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Simpangempat itu memiliki empat desa, yaitu Desa Rantau Bujur, Rampah, Loktanah, Telagabaru itu memiliki kesulitan akses internet.

Meski begitu, pelajar di Kampung Mahiyut, Desa Loktanah tetap bersemangat luar biasa. Luar biasanya, mereka rela memanjat pohon demi mengikuti pembelajaran. Padahal, pohon yang dipanjat mereka berketinggian lebih dari 15 meter.

Sementara itu, anak-anak di Desa Rampah, masih beruntung karena bisa mendapat sinyal di tengah kebun karet. Tak jauh berbeda dengan di Desa Rampah, anak-anak di Desa Loktanah pun belajar di sebuah daerah dataran tinggi yang disebut Bukit Durian.

“Perjuangan anak-anak belajar itu ya mencari titik-titik yang ada signalnya. Alhamdulillah sebagian ada di pasang penguat signal tapi perlu modal dan harga mahal,” ujar Camat Telagabauntung Yuana Karta Abidin kepada kanalkalimantan.com-jaringan Suara.com pada Selasa (1/9/2020).

Yuana mengaku baru mengetahui, ada siswa yang naik pohon untuk mendapatkan sinyal buat mengikuti pembelajaran jarak jauh saat mengikuti rapat di desa.

Saat itu, dia mengatakan ada aparat yang menyampaikan kepadanya, jika ada anak-anak yang harus naik pohon untuk mendapatkan sinyal.

Baca Juga: Ngeri! Demi Belajar Online, Anak-anak di Tapsel Masuk Perlintasan Harimau

“Saya kira kemarin itu rendah atau di cabang aja, ternyata sampai ke pucuk pohon,” katanya.

Dia mengatakan, signal yang paling kuat itu berada di paling atas, kalau di bawah pohon tidak terlalu bagus.

“Jadi para anak-anak sampai harus naik sampai dekat pucuk pohon demi mendapatkan signal yang lebih kuat, di banding di bawahl pohon nya,” katanya.

Panjat Pohon Demi Sinyal

Berdasar pengamatan Yuana, banyak anak hingga remaja yang menaiki pohon untuk mendapatkan sinyal.

“Bukan hanya pelajar SMP atau SMA, dulu waktu ditetapkan kuliah secara daring para mahasiswa juga naik pohon untuk dapat sinyal HP. Dulu pernah dibikinkan tangga, tapi karena banyak yang makai, jadi tangga tersebut runtuh,” ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI