"Itu bukan hewan, itu napas manusia. Kami membutuhkan tim untuk menembus tiga lubang. Kami bergerak 10 cm per jam," katanya.
Dikutip dari The Sun, Jalan tempat ditemukannya adanya tanda-tanda kehidupan itu adalah salah satu yang paling parah.
Sangat tidak mungkin ada orang yang selamat ditemukan sebulan setelah ledakan yang melanda Beirut.
"Sembilan puluh sembilan persen tidak ada apa-apa, tetapi bahkan jika harapannya kurang dari 1 persen, kita harus terus mencari," kata Youssef Malah, seorang pekerja pertahanan sipil.
Dia mengatakan anak buahnya akan terus bekerja sepanjang malam, menambahkan bahwa pekerjaan itu sangat sensitif.
Selama berhari-hari, tim penyelamat Prancis dan sukarelawan lainnya memeriksa puing-puing bangunan akibat ledakan.
Penduduk setempat Reine Abbas, mengatakan dia berada di dekat bangunan yang hancur dua minggu lalu dan dia mencium bau darah dan mendesak pihak berwenang untuk mencarinya.
"Jika mereka memeriksanya saat itu, kemungkinan ia masih hidup hari ini ... tapi ini Lebanon," katanya.
Baca Juga: Perkuat Persatuan, Presiden Lebanon Serukan Proklamasi Negara Sekuler