Sekolah-sekolah swasta di negara Afrika Timur itu mengatakan bahwa mereka sangat terpukul, kata Peter Ndoro, CEO Asosiasi Sekolah Swasta Kenya.
"Lebih dari 300.000 staf sebagian besar sedang cuti tanpa dibayar sampai kelas dilanjutkan," kata Ndoro.
Sekolah di Kenya telah ditutup sejak Maret. Sekolah umum berada dalam kondisi yang sedikit lebih baik karena pemerintah membayar sejumlah gaji untuk guru dan staf, kata Ndoro.
Meski pemerintah ikut turun tangan dengan masalah ini, Ndoro mengaku khawatir dengan kondisi para pengajar khususnya yang bekerja di sekolah swasta.
“Ini benar-benar mempengaruhi guru kami dan kami tidak tahu apakah mereka akan memiliki… semangat untuk kembali,” kata Ndoro.