“Peran tersangka AI adanya dugaan permufakatan jahat yang dilakukan oleh tersangka oknum Jaksa PSM (Pinangki) dan JST (Djoko Tjandra) dalam pengurusan fatwa,” kata Hari di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Rabu petang.
Uang suap untuk Jaksa Piangki berjumlah USD 500 ribu. Oleh Djoko Tjandra, uang itu diserahkan melalui Andi Irfan.
“Sejak awal sudah kami sampaikan dugaannya sekitar USD 500 ribu, dugaannya diterima Jaksa PSM, tapi apakah diterima langsung, apakah orang ketiga, penyidik menetapkan satu orang lagi yaitu melalui AI (Andi Irfan) ini lah uang tersebut sampai,” terangnya.
Namun Hari tidak menjelaskan secara detail terkait latar belakang Andi Irfan Jaya. Dia cuma menyebut jika Andi berasal dari pihak swasta.
“Kami tidak tahu (pekerjaan sehari-hari), tapi diduga adalah seorang swasta,” papar Hari.