Andre Usul Jokowi dan Erick Copot Ahok: Bikin Gaduh dan Kinerja Biasa Saja

Siswanto Suara.Com
Rabu, 16 September 2020 | 06:07 WIB
Andre Usul Jokowi dan Erick Copot Ahok: Bikin Gaduh dan Kinerja Biasa Saja
Andre Rosiade usai penuhi panggilan majelis kehormatan Partai Gerindra. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejak 22 November 2019 lalu, ketika Ahok masih diisukan akan masuk BUMN,  Andre Rosiade menilai sudah terjadi kegaduhan.

"Agenda bangsa ini banyak. Ancaman Resesi Ekonomi di depan mata. Bangsa ini butuh persatuan bukan kegaduhan. Tiap hari heboh Ahok @basuki_btp aja. Terus terang saya bosan," kata dia.

 Andre menyarankan kepada Erick Thohir untuk segera menunjuk Ahok menjabat di salah satu BUMN sehingga kinerjanya bisa dilihat, apakah berhasil atau gagal.

"Saran saya pak @erickthohir silahkan angkat yang bersangkutan lalu kita lihat kinerjanya. Gagal kita pecat. Atau jangan diangkat," kata dia.

Ahok disorot

Dalam beberapa bulan terakhir, Ahok diprotes sejumlah kalangan, terutama setelah Pertamina  rugi sekitar Rp11 triliun pada semester pertama tahun 2020. Ahok disalahkan. Tetapi sejumlah kalangan yang lain menilai Ahok tidak bisa disalahkan soal itu karena posisi dia sebagai pengawas direksi perusahaan, bukan eksekutor program-program yang dibuat perusahaan pelat merah itu. 

Sebelum itu, Fortune mengumumkan lagi daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune Global 500 tahun ini.

Di antara 500 nama perusahaan itu, tidak ada lagi nama Pertamina. Padahal, pada tahun 2019, perusahaan milik negara ini berada di peringkat 175. Perusahaan ini ketika itu menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar Fortune.

Terdepaknya Pertamina dari daftar Fortune juga dinilai salah Ahok.

Baca Juga: Mengejutkan! Ahok Ingin Kementerian BUMN Dibubarkan, Ini Gantinya

Tapi yang paling mengejutkan isu yang muncul baru-baru ini disampaikan Ahok. Ahok melalui YouTube bercerita tentang posisinya di Pertamina. Dia bilang bukan lagi sebagai pengawas direksi, tetapi eksekutor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI