Tentara Uganda kemudian meminta warga agar tetap tenang dan mengatakan mereka sedang melakukan pengejaran terhadap narapidana yang kabur.
"Operasi UPDF dalam mengejar narapidana kabur dari penjara Singila di Moroto untuk menangkap kembali dan memulihkan senjata curian terus berlanjut. Oleh karena itu, penduduk disarankan untuk tetap tenang," kata juru bicara UPDF, Brigjen Flavia Byekwaso, melalui Twitter pada Rabu malam.
Bisnis di Kota Moroto terhenti karena pasukan gabungan polisi, tentara, dan sipir penjara sedang mengejar para narapidana, yang sebagian besar adalah penjahat kelas kakap.
Insiden tersebut merupakan yang ketiga di Uganda sejak wabah virus corona pada Maret karena ketakutan tertular virus di penjara yang sempit mendorong upaya narapidana untuk kabur.
Setidaknya tiga kasus virus korona telah dilaporkan di penjara-penjara Uganda.
Menurut otoritas Uganda, jumlah total narapidana di Uganda naik 10 persen menjadi 65.000 dalam lima bulan hingga Agustus.
Lonjakan tersebut disebabkan oleh orang yang ditangkap karena melanggar berbagai aturan untuk menangani pandemi Covid-19 seperti jam malam dan pembatasan perjalanan.
Karamoja, daerah pegunungan di perbatasan Uganda dengan Kenya, juga merupakan wilayah kaya mineral tempat penambang skala besar menggali berbagai mineral dan logam termasuk emas.
Baca Juga: Berlindung di Sebuah Gubuk, 9 Bocah di Uganda Meninggal Tersambar Petir