Lalu dibuat saluran masuk air dari talang dan keluar menuju parit apabila terjadi kelebihan debit air. Isi bagian bawah drainase vertikal menggunakan batu koral atau batu kerikil, kemudian tutup bagian atap drainase vertikal dengan plat beton dan hiasi dengan rumput atau tanaman.
Saat turun hujan, air akan masuk menuju talang dan ditampung di drainase vertikal. Air tidak langsung terbuang ke saluran kota. Sehingga air pada saluran kota bisa berkurang dan tidak lagi menimbulkan genangan.
Jika drainase vertikal penuh, air akan masuk ke pipa menuju saluran kota. Hal ini kemungkinan tidak akan terjadi karena daya serap drainase vertikal cukup tinggi meresap ke dalam tanah.
"Dengan menabung air hujan, tidak hanya meminimalisasi genangan, tapi kita juga bisa memiliki cadangan air di saat musim kemarau," kata Fatchy.
Pemprov DKI Jakarta mengajak warga untuk berkolaborasi membuat drainase vertikal di lingkungan tempat tinggal, sebab dibutuhkan kerja sama dalam menjalankan gerakan menabung air hujan.
Rintisan
DKI Jakarta saat ini membutuhkan 1,8 juta lokasi drainase vertikal untuk mempercepat proses penyerapan genangan air saat musim hujan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Ricki M Mulia mengatakan jumlah itu dihitung berdasarkan neraca air dan pendekatan data empiris saat terjadinya genangan di Jakarta.
Untuk merealisasikan proyek itu, dibutuhkan gotong royong dari instansi terkait bersama masyarakat.
Saat ini Dinas Perindustrian dan Energi telah membangun sekitar 800 drainase vertikal ditambah 1.000 lokasi lain yang dibangun atas inisiatif Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Baca Juga: Ridwan Kamil Semprot Warganet yang Bandingkan Dirinya dengan Anies
Sejumlah Pemerintah Kota Administratif di Jakarta juga memulai kolaborasi bersama masyarakat untuk kegiatan serupa.
Misalnya Jakarta Timur yang saat ini membutuhkan 900 ribu drainase vertikal.
Wali Kota M Anwar menggandeng kalangan pengusaha dan tokoh masyarakat untuk merealisasikan kebutuhan itu.
"Sesuai kajian perlu 900 ribu sumur resapan, tentunya pemerintah tidak bisa bekerja tanpa bantuan pihak terkait," kata Anwar.
Rintisan drainase vertikal itu saat ini ada di Jalan DI Panjaitan sebanyak dua sumur. Kemudian di Kecamatan Jatinegara mulai dari Kodam Jaya hingga Pasar Gembrong sebanyak 40 sumur.
Anwar mengatakan, drainase vertikal dibuat sedalam 20 meter dengan pipa empat inci di Jalan DI Pandjaitan, depan Kantor Kecamatan Jatinegara.