Cegah Buruh Mendekat, Jalan Menuju Gedung DPR Ditutup Kawat Berduri

Kamis, 08 Oktober 2020 | 10:27 WIB
Cegah Buruh Mendekat, Jalan Menuju Gedung DPR Ditutup Kawat Berduri
Massa buruh mulai berdatangan menggelar aksi demo menolak UU Cipta Kerja di gedung DPR RI, Kamis (8/10/2020). (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Ruas Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI terpantau lengang, Kamis (8/10/2020). Jalan dari arah Polda Metro Jaya menuju 'gedung rakyat' tepat di sekitar fly over TVRI sudah ditutup kawat berduri.

Penyekatan jalan tersebut guna mengantisipasi kedatangan massa buruh dan mahasiswa yang menolak pengsahan UU Cipta Kerja. Sebab, massa sudah mulai berdatangan mulai pukul 09.30 WIB melalui Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gatot Soebroto dengan konvoi.

Pantauan Suara.com pukul 10.07 WIB, aparat TNI-Polri sudah bersiga di sekitar lokasi. Sejumlah kendaraan taktis milik kepolisian juga sudah berjaga.

Massa buruh yang telah datang berasal dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).

Mereka datang dengan berbagai macam atribut dari mulai spanduk hingga poster-poster berisi kalimat penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Kami cinta kedamaian. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami," kata seseorang perwakilan buruh dari atas mobil komando.

Adapun terlihat aparat kepolisian yang berjaga tidak melakukan halauan massa buruh yang datang. Aparat melakukan pengawalan mengikuti buruh yang berdatangan ke depan Gedung DPR/MPR RI.

Ruas Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI terpantau lengang, Kamis (8/10/2020). Jalan dari arah Polda Metro Jaya menuju 'gedung rakyat' tepat di sekitar fly over TVRI sudah ditutup kawat berduri. (Suara.com/Yosea Arga)
Ruas Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI terpantau lengang, Kamis (8/10/2020). Jalan dari arah Polda Metro Jaya menuju 'gedung rakyat' tepat di sekitar fly over TVRI sudah ditutup kawat berduri. (Suara.com/Yosea Arga)

Sementara itu terlihat usai buruh berdatangan Jalan Gerbang Utama GBK menuju Jalan Gatot Soebroto tampak dialihkan. Kendaraan yang melintas di sekitar kawasan DPR atau Senayan diminta mencari jalan alternatif lain.

Ribuan Personel

Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Semarang, yang Bikin Rusuh Ternyata Anak SMK

Sebanyak 9.346 personel gabungan Polri, TNI dan Pemerintah Daerah disiagakan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan serikat buruh dan mahasiswa.

Aksi unjuk rasa dan mogok nasional dalam rangka menolak Undang-undang Cipta Kerja itu rencananya akan digelar di depan Gedung DPR/ MPR RI dan Istana Negara, Kamis (8/10/2020) hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa ribuan personel tersebut tersebar di beberapa titik.

"Kita melakukan pencegahan dengan patroli, ingatkan lagi sambil berjalan preemtif," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

Yusri menjelaskan, bahwa pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyusup di tengah-tengah aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa. Sebab menurutnya dikhawatirkan akan ada kelompok-kelompok tertentu yang hendak memperkeruh suasana.

"Buruh itu semuanya baik-baik cuma ada yang menyusup-nyusup ini yang mau coba bikin riak, Anarko sama STM ini lah anak-anak sekolah itulah yang mereka terprovokasi dengan media sosial," ujarnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI