"Airlangga menghina ratusan akademisi, pemuka agama, dan jutaan penandatangan petisi yang menolak omnibus law. Menghina warga yang aksi seakan mereka tidak independen," tegas Alghiffari.
Sebaliknya, Alghiffari meminta seharusnya Airlangga membuka siapa yang mensponsori RUU Cipta Kerja menjadi UU, yang dibahas secara kebut dan diam-diam.
"Baiknya Airlangga buka siapa saja yang mensponsori UU Cipta Kerja sehingga dikebut dan mengubah Indonesia menjadi negara neoliberal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD," kata dia Alghiffari.
Sebelumnya, Airlangga menyebut, banyaknya gerakan aksi demo yang menentang disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja karena disponsori seseorang.
Tudingan tersebut dikatakan Airlangga karena pemerintah sangat jengkel dengan aksi demo di tengah pandemi virus corona tersebut.
"Sebetulnya pemerintah tahu siapa behind (di belakang) demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan. Kita tahu siapa sponsornya, kita tahu siapa yang membiayainya," kata Airlangga dalam acara sebuah televisi.
Secara yakin Airlangga mengklaim bahwa UU ini sudah sangat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan buruh.