Pertama adalah Presiden mengeluarkan Perppu atau UU Cipta Kerja ini dibahas ulang dengan penuh kehati-hatian dan melibatkan berbagai pihak.
"Tidak usah terburu-buru dan melibatkan kaum buruh masyarakat secara nyata," jelas Umar.
Kedua adalah mengajukan ke MK sebagai langkah konstitusional. Umar sendiri mengapresiasi sejumlah pihak yang sudah siap membawa UU Cipta Kerja ini kepada MK.
Dosen Program Studi Sosiologi ini pun menuntut agar UU Cipta Kerja lebih berpihak kepada kepentingan buruh, bukan kepada pemilik modal saja.
Setelah postingan itu viral, Umar Sholahudin bercerita soal unggahannya yang dipenuhi oleh komentar sinis sejumlah warganet.
"Kalau lihat Facebook saya, sepertinya ada Buzzer yang nyerang saya. Mereka fitnah gara-gara statement viral ini," ungkapnya.
Umar sendiri telah mengantisipasi ujaran sinis yang dilayangkan kepadanya. Ia mengaku akan membiarkannya dulu. Sebab, meladeni mereka menurut Umar hanya akan membuat para penyindir bahagia.
"Saya sih paling gampang tak biarin saja. Gak tak respon. Kalau direspon malah senang dia. Saya biarkan saja. Kerja Buzzer luar biasa keji fitnah dan serangannya," kata Umar.
Untuk diketahui, sejumlah orang yang berkomentar dalam Facebook Umar Sholahudin menyoroti para demonstran yang tidak patuh akan protokol kesehatan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kirim Surat Aspirasi Buruh ke DPR RI dan Presiden Jumat Besok
Umar sendiri mengatakan bahwa selama aksi berlangsung ia selalu menggunakan masker. Ia hanya membuka maskernya sebentar saat berfoto saja.