Pada awal tahun, saat infeksi corona baru dimulai di Jerman, bpa secara terbuka mengkritik kurangnya ketersediaan peralatan, tetapi situasi kini telah membaik.
Saat ini, fasilitas telah jauh lebih siap untuk menghadapi gelombang kedua pandemi, ujar Tews.
Selain itu, ada pula janji pelaksanaan tes antigen yang cepat, selama 20 menit, untuk menguji kesehatan para pengunjung.
Semua ini membuatnya yakin bahwa fasilitas rumah perawatan bisa terus menerima pengunjung.
Namun, ada dua pengecualian yakni jika terjadi wabah yang sangat serius di tingkat regional dan ditemukannya kasus corona di panti itu sendiri.
Di München, manajer rumah perawatan lansia Jan Steinbach juga harus mengubah aturan di panti Lore-Malsch ketika mereka terpaksa membatasi kunjungan secara drastis. Selain menyediakan opsi menelepon lewat video, rumah tersebut sekarang memiliki ruang pengunjung yang aman di mana pengunjung dan penghuni panti jompo dapat bertemu di tempat yang dipisahkan oleh panel plexiglas.
Pengunjung akan diminta mendisinfeksi tangan mereka di pintu masuk, dan suhu tubuh mereka diukur. Masker harus dipakai di seluruh gedung, termasuk di kamar pribadi - meskipun hal ini sulit diawasi oleh Steinbach dan timnya.
Steinbach juga menawarkan para staf untuk melakukan tes corona secara gratis setiap hari Senin untuk meyakinkan para karyawan, dan diri sendiri, terutama jika dia harus menyusun daftar tugas.
“Sekarang mulai masuk musim dingin, semua orang yang kedinginan dan pilek bisa saja khawatir bahwa itu bisa jadi corona,” kata Steinbach.
Baca Juga: 50 Kasus Serangan Seksual Per Minggu di Panti Jompo Australia: Memalukan
Batasi hanya dua pengunjung setiap hari Di kota Koblenz di negara bagian Rheinland-Pfälz, panti jompo asuhan Yayasan Caritas, St. Elisabeth, hanya mengizinkan kedatangan dua orang pengunjung dalam sehari, tidak lebih.