Untuk Pertama Kali, Paus Fransiskus Angkat Kardinal Keturunan Afro-Amerika

Senin, 26 Oktober 2020 | 08:37 WIB
Untuk Pertama Kali, Paus Fransiskus Angkat Kardinal Keturunan Afro-Amerika
Paus Fransiskus.(DW)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus untuk pertama kalinya dalam sejarah mengangkat seorang kardinal - pejabat senior dalam Gereja Katolik Roma - keturunan Afro-Amerika.

Menyadur Sky News, Uskup Agung Washington DC Wilton Gregory termasuk di antara 13 kardinal baru yang akan diangkat secara resmi bulan depan.

Pria berusia 73 tahun itu akan menjadi prelatus keturunan Afrika-Amerika pertama yang mengenakan topi merah yang didambakan.

Paus mengatakan melalui jendela studionya yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, 13 Uskup Agung tersebut secara resmi akan diangkat dalam sebuah upacara pada 28 November.

Pemilihan Gregory mendapat pujian dari pendukung LGBTQ di AS, beberapa hari setelah Paus menyuarakan dukungan serikat sipil untuk pasangan gay.

Uskup Agung Wilton Gregory.[Twitter]
Uskup Agung Wilton Gregory.[Twitter]

John Carr, rekan Gregory yang sudah bekerja selama 20 tahun di Konferensi Uskup Katolik AS menyatakan pujian atas diangkatnya Gregory menjadi kardinal.

"Ia pendeta yang peduli, pemimpin yang pendiam, dan suara yang berani saat Washington dan negara membutuhkan ketiganya," katanya, dikutip dari Washington Post.

"Pada saat rasisme mencabik-cabik negara kita, dia telah menjadi suara yang konsisten dan gigih untuk martabat semua - untuk kehidupan kulit hitam dan untuk keadilan dan rekonsiliasi rasial," kata Carr, direktur Initiative on Catholic Social Thought and Public di Universitas Georgetown.

"Kami membutuhkan penyembuhan, dan saat Paus Fransiskus mengakui kepemimpinannya adalah tanda yang penuh harapan." sambungnya.

Baca Juga: 5 Fakta Paus Fransiskus Setuju Pernikahan Sesama Jenis

Ketika Gregory menjadi kepala keuskupan Atlanta di awal karirnya, dia menulis secara positif di kolom percakapannya dengan orang tua Katolik dari anak-anak LGBTQ.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI