Banyak dari orang Kristen Protestan konservatif ini memegang nilai-nilai yang sesungguhnya bertentangan secara diametris dengan nilai-nilai yang mewarnai hidup Trump, misalnya dengan berbagai pernikahan dan perceraian yang dilalui Trump.
Tapi seperti yang dikatakan oleh sebuah konten Instagram oleh grup anti-aborsi “Students for Life”: “Benci Trump? Kami lebih membenci aborsi.”
Trump dianggap sebagai pilihan anti-aborsi yang pasti. Ia adalah presiden pertama yang menghadiri acara anti-aborsi “March for Life.”
Bagi orang Amerika di ujung spektrum yang lain, itu adalah alasan untuk tidak memilih Trump. Aborsi “juga merupakan masalah penting bagi sekelompok pemilih liberal,” kata Wilson. “Ada gerakan pro-choice (mendukung aborsi) yang besar di dalam partai Demokrat.”
Para pemilih ini melihat Coney Barrett sebagai pilihan Trump untuk kursi Mahkamah Agung sebagai bahaya bagi Roe v. Wade yang adalah keputusan yang telah menjamin akses perempuan ke aborsi yang aman dan legal selama 47 tahun terakhir.
Bagi Demokrat, suara untuk Biden juga merupakan suara untuk pilihan calon hakim Mahkamah Agung yang liberal dan pro-choice. (Ed: st/rap)