Negara-negara Muslim mengutuk serangan Terlepas dari pertengkaran diplomatik antara kedua negara, Turki adalah salah satu negara yang pertama kali menyampaikan rasa belasungkawa kepada para korban.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Prancis melawan teror dan kekerasan,” kata pernyataan kementerian luar negeri Turki.
Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, menuliskan cuitan dalam bahasa Turki dan Prancis: ‘Kami akan memerangi semua jenis teror dan ekstremisme dengan tekad dan solidaritas.”
Arab Saudi juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk “tindakan ekstremis” yang “bertentangan dengan semua agama,” seraya menambahkan bahwa penting untuk menghindari “semua praktik yang menghasilkan kekerasan karena kebencian dan ekstremisme.”
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada wartawan bahwa Pakistan “mengutuk kekerasan dimanapun itu terjadi.”
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuliskan cuitan dalam Bahasa Inggris bahwa “lingkaran setan” dari ujaran kebencian, provokasi dan kekerasan harus “diganti dengan akal dan kewarasan”.
“Kita harus menyadari bahwa radikalisme menghasilkan lebih banyak radikalisme, dan perdamaian tidak dapat dicapai dengan provokasi yang buruk,” tambahnya.
Tunisia, negara asal tersangka pembunuhan juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “mengutuk keras insiden teroris di Nice” dan menyatakan “solidaritas dengan rakyat dan pemerintah Prancis.”
Negara Afrika Utara itu juga menolak “semua bentuk terorisme dan ekstremisme,” seraya menyatakan penolakan atas “ekploitasi ideologis dan politik terhadap agama,” demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga: Serangan Mematikan di Prancis: Aksi Teroris di Jantung Basilika Notre-Dame
Indonesia juga turut mengecam serangan teroris yang terjadi di Basilika Notre Dame, Nice yang terjadi pada Kamis (29/10).
"Kami sampaikan duka cita mendalam dan simpati kepada korban dan keluarganya," demikian keterangan yang dirilis kementerian luar negeri RI melalui akun twitter resminya.
"KBRI Paris dan KJRI Marseille secara aktif terus berkoordinasi dengan otoritas setempat. Sejauh ini tidak terdapat korban WNI," tambah keterangan tersebut.
Paus kecam ‘terorisme’ Paus Francis, pemimpin Gereja Katolik mengatakan bahwa dia berdoa untuk keluarga mereka yang terbunuh di Katedral Notre Dame Nice, seraya menambahkan bahwa “terorisme dan kekerasan tidak akan pernah bisa diterima.”
“Serangan hari ini telah menabur kematian di tempat penuh cinta dan pelipur lara. Paus menyadari situasi ini dan ikut berduka dengan komunitas Katolik,” kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni.
Paus mengatakan dia mendesak orang-orang di Prancis untuk “bersatu memerangi kejahatan dengan kebaikan.” gtp/rap (AFP, AP)