Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di-bully netizen usai meminta anak muda jangan dimanja serta menanyakan sumbangsih mereka, selain demonstrasi.
Supaya tak salah memahami, sejumlah politikus PDI Perjuangan menjelaskan latar belakang serta makna sesungguhnya dari pernyataan tersebut.
Reaksi netizen terhadap ucapan Megawati, menurut politikus Partai Demokrat Andi Arief, menandakan pentingnya bangsa ini membangun tradisi menghormati Presiden terdahulu.
"Sebaiknya kita mulai membangun tradisi menghormati Presiden terdahulu. Hentikan membully Ibu Megawati soal statemen milenial dan peran pada bangsa ini," kata Andi Arief, Jumat (30/10/2020).
Andi Arief yakin ada kandungan positif dalam pesan Megawati itu.
"Tidak mungkin ada niat buruk dari statemen itu," kata Andi Arief.
Pernyataan Megawati tentang peran milenial ditanggapi secara kritis oleh sejumlah kalangan.
Menurut analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim, "generasi milenial mungkin tidak menyumbang untuk masa sekarang, tapi mereka pewaris masa depan."
Sedangkan politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan generasi milenial punya tugas sejarahnya sendiri.
Baca Juga: Ada yang Usulkan Megawati Sekali-sekali Diundang ke ILC atau Mata Najwa
"Yang jelas sekarang ini ketiban warisan utang yang menggunung dari sebuah rezim yang bingung," katanya.
Adanya penjelasan dari politikus PDI Perjuangan mengenai makna pernyataan Megawati dikomentari oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain dengan kritik.
"Kalau untuk menyampaikan pesan sederhana saja ujarannya perlu dijelaskan lagi sana sini, bagaimana bisa diharapkan menyampaikan pesan yang sedikit rumit? Milenial itu fokus study bukan kerja," kata Tengku melalui akun media sosial.
Komentar Tengku memantik tanggapan dari sejumlah netizen. Di antara netizen ada yang mencoba menganalisisnya dari sisi komunikasi dengan menggunakan teori. Dia katakan, efektif tidaknya penyampaian suatu pesan sangat tergantung pada faktor: komunikator, alat transmisi, komunikan (penerima pesan). "Nah, pesan "jangan manjakan miinial" kemarin tuh... faktor apanya yang tak beres ya?"
Sementara sejumlah netizen menanggapi polemik tersebut secara tidak serius. Misalnya, diusulkan supaya Megawati diundang menjadi pembicara di acara talkshow Indonesia Lawyers Club atau Mata Najwa untuk didengarkan pendapatnya.
"Sekali-sekali dong Bu Mega diundang ke ILC, tapi harus hadir loh ya!" kata salah satu warganet. Sementara warganet yang lain mengusulkan di Mata Najwa saja yang lebih seru.