Akan tetapi, Rocky Gerung menilai PDIP justru sebaliknya. Oleh Rocky, mereka justru dinilai menenggelamkan kenangan eksitensi kehebatan Soekarno di masa lalu.
Padahal Soekarno memiliki segudang kemampuan hebat yang bisa diterapkan sekarang seperti soal perpolitikan global.
"Kalau saya lihat PDIP ideologinya Soekarno, tetapi Soekarno yang ditenggelamkan di masa lalunya. Bukan Soekarno yang diangkat untuk menerangkan global politik. Soekarno orang yang handal di politik global. Itu tidak dimainkan PDIP. Kita tak dengar itu," jelas Rocky lantang.
"Kalau kita uji di mana Bung Karno masih menetap di dalam politik kita. Pada PDIP enggak!" tegasnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut PDIP saat ini malah pro terhadap apa yang dicerca Bung Karno pada era 1930-an yakni tentang eksploitasi manusia. Dilihat dari UU Omnibus Law Cipta Kerja yang salah satunya diinisiasi oleh mereka.
"Sekarang eksploitasi ada di Omnibus Law yang disponsori oleh PDIP," kata Rocky.
Menurutnya, apabila Bung Karno saat ini masih hidup, sudah pasti ia akan mencaci maki PDIP.
Sebab, PDIP bersama dengan Golkar telah bersekutu menghasilkan UU yang sangat pragmatis dan anti kesetaraan sosial.
Rocky Gerung mengatakan, PDIP sudah tidur sekamar dengan Golkar hanya karena alasan pragmatis. Hal itu dirasanya salah besar.
Baca Juga: Rocky Gerung: 2024 Nanti Airlangga Hartarto Presiden, Wapresnya Pak Jokowi
"Kalau Bung Karno masih hidup mungkin caci juga ini partai. Dari segi ideologi bagaimana Golkar bersekutu dengan PDIP menghasilkan UU yang sangat pragmatis dan anti kesetaraan sosial," ucap dia.