Suara.com - Arab Saudi akhirnya mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pilpres Amerika Serikat, lebih dari 24 jam setelah ia mengalahkan Donald Trump.
Menyadur Al Jazeera, pada pada hari Minggu pukul 19:32 waktu setempat, Raja Arab Saudi Salman dan putranya, Mohammed bin Salman (MBS), memberi selamat kepada Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris .
"Raja Salman memuji hubungan yang berbeda, bersejarah dan dekat antara kedua negara sahabat dan rakyat mereka yang semua orang ingin perkuat dan kembangkan di semua tingkatan," ujar pihak kerajaan menurut kantor berita Saudi Press Agency.
MBS dan Donald Trump dikenal memiliki hubungan pribadi yang dekat sehingga dapat menjadi 'pelindung' terhadap kritik internasional atas catatan hak asasi Riyadh yang dipicu oleh pembunuhan Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman, dan penahanan aktivis wanita.
Isu-isu tersebut kemungkinan akan menjadi titik perselisihan antara Biden dan Arab Saudi, eksportir minyak utama dan pembeli senjata AS.
"Satu-satunya hal yang lebih buruk dari Covid-19 adalah Biden-20," tulis Dr Muna, seorang warganet Arab Saudi, sementara yang lain memilih untuk diam.
Sumber politik Saudi mengesampingkan risiko perselisihan antara kerajaan dan AS, merujuk pada hubungan bersejarah Riyadh dengan Washington. Tapi surat kabar Okaz Arab Saudi mengungkapkan rasa ketidakpastian tentang bagaimana masa depan bermain bagi kerajaan.
"Wilayah ini sedang menunggu… dan bersiap… untuk apa yang terjadi setelah kemenangan Biden," tulis surat kabar Okaz di artikel halaman depan.
Kekhawatiran Saudi
Baca Juga: Terungkap! Arab Saudi Hanya Izinkan Habib Rizieq Tinggal sampai 11 November
Kerajaan mungkin tidak perlu menunggu lama. Neil Quilliam, rekan rekan di lembaga pemikir Chatham House Inggris, mengatakan pemerintahan Biden kemungkinan akan berusaha untuk memberi sinyal sejak awal ketidakpuasannya terhadap kebijakan dalam dan luar negeri Saudi.