Dia mendapatkan kecaman dari publik karena dituding memanfaatkan jabatannya untuk memuluskan perusahaan miliknya menjadi mitra resmi pementah di salah satu program unggulan Jokowi itu.
Belva memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai seorang Stafsus Milenial Jokowi.

3. Billy Mambrasar
Stafsus Milenial Gracia Billy Mambrasar juga sempat menjadi sorotan publik usai membuat cuitan mengenai 'kubu sebelah megap-megap'.
"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap), lalu kerja mendesain Kartu Prakerja di Jakarta, lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah enterpreneur muda untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," ujar Billy.
Cuitan Billy tersebut sempat viral hingga muncul tagar #StafsusRasaBuzzeRp yang menjadi trending topic di Twitter.
Tak hanya itu, Billy juga kembali menjadi sorotan usai menulis biodata menyamakan jabatannya sebagai Stafsus Milenial Jokowi setingkat dengan menteri.

Biodata tersebut ditulis dalam laman LinkedIn miliknya. Pada kolom 'Pengalaman', ia menuliskan jabatannya saat ini sebagai Staf Khusus dan Penasihat Presiden Republik Indonesia.
Billy menuliskan dirinya menjadi satu dari 14 orang yang diangkat menjadi Staf Khusus Presiden RI. Ia mengklaim posisinya setingkat dengan menteri.
4. Andi Taufan Garuda Putra
Stafsus Milenial selanjutnya yang turut menjadi kontroversi adalah Andi Taufan Garuda Putra. Ia mengeluarkan surat kepada camat untuk mengajak bekerja sama dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Baca Juga: Viral Polemik Surat Stafsus Milenial, Begini Respon Dema UIN Semarang
Dalam surat tersebut, Andi mencantumkan perusanaan miliknya PT Amartha Mikro Fintek sebagai perusahaan yang telah bekerjasama dalam program tersebut.