Karena itu kata Wiku, subjek yang paling berperan penting dalam respon terhadap covid 19 adalah kader desa.
Kader desa disebut sebagai orang yang biasa berkontribusi untuk membantu penanganan covid 19 di lingkungan terdekatnya dan dibawah pengawasan Dinas Kesehatan setempat.
Jumlah kader desanya yakni 1 juta dari total 69 juta populasi di Thailand.
Sehingga kata Wiku, langkah yang dilakukan Thailand bisa diterapkan di Indonesia dengan ciri khas yang dimiliki Indonesia yakni sistem gotong royong.
"Maka dari itu dengan model nilai gotong royong yang dimiliki Indonesia sudah seharusnya kesuksesan ini dapat juga kita raih bersatunya seluruh elemen masyarakat melawan covid19 tanpa terbelah merupakan kunci kemenangan dalam menghadapi pandemi ini," kata Wiku.
Selain itu Wiku menyebut peran aktif masyarakat dan pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya saat ini dibutuhkan untuk dapat meningkatkan upaya 3T testing tracing dan treatment.
Dengan upaya kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan pemangku dan langkah 3T, pemerintah dapat mendeteksi kasus positif berikut kontak terdekatnya secara lebih dini, sehingga dapat ditangani lebih cepat serta dapat meningkatkan angka kesembuhan.
Upaya 3T kata Wiku, bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah masyarakat juga berperan untuk mendukung suksesnya 3T dengan segera melakukan testing jika mengalami gejala.
"Selain itu masyarakat juga harus terbuka ketika tracing dilakukan untuk mengungkap kontak terdekat yang dapat segera diberikan pelayanan kesehatan upaya 3t tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit khususnya dalam melakukan tracing," tutur Wiku.
Baca Juga: Penelitian Vaksin Covid-19 Dilakukan Secara Cepat, Apa Rahasianya?
Berkaca dari negara Thailand, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dengan masyarakat untuk menekan kasus Covid-19 di Indonesia.