Dia sebelumnya sudah dijatuhi hukuman karena menganiaya dan memotret seorang bocah lelaki berusia 14 tahun di negara yang tidak dapat diungkapkan karena alasan hukum.
Ayaz merupakan seorang akuntan yang bekerja sebagai petugas pemantauan hibah di Save the Children, London pada November tahun itu. Ia tidak menjalani pemeriksaan latar belakang karena pekerjaannya tidak melibatkan anak secara langsung.
Pengadilan Pakistan mencatat bahwa meskipun Ayaz berpendidikan tinggi, "alih-alih melayani kemanusiaan dengan cara yang berguna, dia menyalahgunakan kemampuannya dalam menghancurkan masa depan cerah anak di bawah umur.
"Dia melakukan pelanggaran terhadap masyarakat," kata hakim di Pakistan.
Lebih dari satu dekade lalu, polisi disiagakan untuk menjaga Ayaz setelah polisi Italia menangkapnya dan menyatakan bahwa pria Pakistan itu terlibat kasus penganiayaan 15 anak Rumania.
Polisi Italia memberi tahu Inggris yang memulai penyelidikan dan pengawasan mereka sendiri terhadap Ayaz.
Dia ditangkap pada Februari 2009 di kantornya dan akhirnya dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah mengakui memerkosa seorang bocah lelaki berusia 14 tahun.
Polisi kemudian menemukan ribuan foto porno anak-anak di rumahnya di Barking, London timur. Beberapa foto memperlihatkan bayi berusia enam bulan dan yang lainnya menunjukkan anak-anak yang 'tertekan' diikat atau ditutup matanya.
Ayaz mengakui dua dakwaan kepemilikan 397 foto tidak senonoh anak-anak dan 112 video, yang menurut polisi telah dikumpulkan melalui file sharing di 'dark web' dengan jaringan pedofil lain, lapor MailOnline.
Baca Juga: Tertipu Lowongan Pekerjaan, Ibu dan Anak Diperkosa Bergilir Selama 2 Minggu
Setelah dihukum empat tahun penjara, Ayaz dideportasi setelah dibebaskan. Dia kemudian dihukum di Italia, dan dideportasi lagi, berakhir kembali ke negara asalnya Pakistan.