Di tengah krisis akibat skandal sumbangan gelap yang mengguncang CDU, pada tahun 2000 Merkel akhirnya terpilih sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua CDU, dan pada tahun 2005 ia menjadi kanselir perempuan pertama di Jerman.
Awal masa jabatan Merkel sebagai kanselir tidak bisa dibilang mulus. Kemenangannya sempat membuat penguasa Rusia Vladimir Putin geram karena ia menjagokan salah satu sekutu terdekatnya, yakni petahana Gerhard Schröder dari Partai SPD.
Dalam pertemuan dengan Merkel pada tahun 2007, Putin bahkan dengan sengaja membawa anjing labradornya. Putin tahu bahwa Merkel dikenal takut terhadap anjing.
Krisis Euro Tugas terbesar pertama yang dihadapi Merkel saat baru menjabat sebagai kanselir adalah ambruknya pasar uang akibat krisis keuangan tahun 2008.
Kebijakannya yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat mata uang Euro.
Namun kebijakan ini pula yang telah menyeret Yunani dan Spanyol ke jurang kebangkrutan. Popularitas Merkel di Yunani merosot drastis saat krisis Euro memasuki fase menentukan di tahun 2014.
Ia dianggap sebagai musuh negara itu. Tapi Merkel bergeming. Ia tetap mendesak pemerintah Yunani melaksanakan reformasi dan pengetatan anggaran.
Krisis pengungsi dan radikalisme
Krisis pengungsi pada tahun 2015/2016 menjadi tantangan baru buat Angela Merkel. Tanpa mendengarkan keberatan dari partainya sendiri, Merkel membuka pintu bagi satu juta pengungsi Suriah dan Irak yang ingin ke Jerman.
Baca Juga: Merkel Soal Pemilu AS: Jerman Berdampingan dengan AS Atasi Masalah Global
"Kita mampu!" begitu bunyi kredo yang ia dengungkan.
Namun belakangan Merkel dibanjiri kritik karena tidak punya rencana kongkrit mengenai nasib pengungsi setelah mereka tiba di Jerman.
Akibat kebijakan ini, partai CDU pada pemilu tahun 2016 kehilangan banyak suara dan partai ultra kanan yang antipengungsi dan anti-Islam yaitu AfD memperoleh banyak dukungan.
Popularitas Merkel juga terus merosot akibat krisis pengungsi. Dalam sebuah jajak pendapat di majalah politik Cicero tahun 2016, sekitar 64 persen responden menyatakan tidak mau lagi dipimpin Merkel setelah masa jabatannya habis di tahun 2017.
Terkait kebijakannya itu, Merkel mengakui telah "kehilangan kendali" dan mengatakan pembukaan perbatasan yang memungkinkan ratusan ribu orang masuk adalah "kesalahan" yang tidak boleh terulang.
Hingga tahun 2020 ia pun tetap jadi kanselir Jeman. Pada awal tahun ini, krisis pengungsi kembali terjadi di perbatasan Yunani-Turki.