Ketiga petugas pemakaman tersebut dipekerjakan oleh rumah duka untuk membantu mempersiapkan jenazah Maradona dan membawa peti mati, menurut saluran TV Argentina TN.
Dikatakan bahwa manajer Matias Picon "hancur" dan mengklaim ketiganya tidak dipekerjakan secara langsung oleh mereka.
"Keluarga mempercayai kami, kami telah bekerja dengan mereka untuk waktu yang lama. Ayah saya berusia 75 tahun dan dia menangis, saya menangis, saudara laki-laki saya juga, kami dihancurkan." ujar Picon kepada TN.
Pengacara Maradona, Matias Morla juga meluapkan amarah ketika melihat foto tersebut yang langsung viral di media sosial.
"Saya secara pribadi akan menemukan bajingan yang mengambil foto-foto itu." tulis Matian Morla di akun Twitter.
"Untuk mengenang teman saya, saya tidak akan beristirahat sampai saya membayar penyimpangan seperti itu. Semua yang bertanggung jawab atas tindakan pengecut seperti itu akan membayarnya." sambungnya.
Ribuan penggemar Diego Maradona berbaris di jalanan kota untuk memberi penghormatan kepada legenda sepak bola tersebut.
Momen tersebut namun justru memicu bentrokan antar masa setelah banyak dari mereka yang tidak dapat melihat peti mati itu.
Hanya anggota keluarga dan teman dekat yang menghadiri pemakaman pemain bola yang mendapat julukan gol "tangan Tuhan". Diego Maradona dimakamkan di samping pusara orang tuanya, Dalma dan Diego.
Baca Juga: Mengenal Iglesia Maradoniana, Agama yang Dianut Pemuja Diego Maradona