Kenaikan Kasus di 19 Provinsi, Jubir Satgas Covid-19: Ini Harus Dievaluasi

Selasa, 08 Desember 2020 | 22:03 WIB
Kenaikan Kasus di 19 Provinsi, Jubir Satgas Covid-19: Ini Harus Dievaluasi
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan pada pekan ini, jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus lebih banyak dibandingkan yang mengalami penurunan.

Wiku memaparkan kenaikan kasus terjadi di 19 provinsi dan penurunan kasus terjadi pada 15 provinsi.

"Hal ini menunjukan penanganan kasus di sebagian sebesar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik," ujar Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11/2020).

Kata Wiku, berdasarkan data yang didapatkan dari Kementerian Kesehatan pada pekan terakhir ini, terjadi kenaikan kasus sebesar 13,5 persen. Pada pekan lalu tercatat  36.599  dan meningkat menjadi 41.536 kasus  pekan ini.

Wiku menuturkan pada provinsi yang mengalami kenaikan kasus,  yang tertinggi di Jawa Barat naik sebesar 3.785. Sebelumya tercatat 3.712 kasus menjadi 7.497 kasus.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (istimewa).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (istimewa).

Kemudian Papua naik dari 250 kasus menjadi 2.063. Selanjutnya Jawa Timur naik sebesar 725, yakni dari 2.804 menjadi 3.529. 

Lalu, Sulawesi Selatan naik sebesar 367, yaitu dari 655 menjadi 1.022 kasus. Sementara Kalimantan Timur naik sebesar 291, yaitu dari 1.223 kasus menjadi 1.514 kasus. 

Wiku menjelaskan pada pekan ini, Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan kasus yang sangat signifikan. 

Jika dilihat dari perkembangan harian, Jawa Barat sempat mengalami penambahan 1648 kasus dalam satu hari pada tanggal 3 Desember lalu. 

Baca Juga: Kasus Corona Melonjak, Satgas: Faktor Kerumunan November Lalu

Selain itu Jawa Timur masih masuk lima besar kenaikan kasus tertinggi di pekan ini. 

"Dengan ini Jawa Timur bertahan di lima besar selama 4 minggu berturut-turut. Ini sangat mengecewakan keadannya. Ini adalah kondisi yang segera kita perbaiki bersama-sama," kata Wiku.

Karena itu, Wiku meminta seluruh provinsi di Indonesia untuk segera melakukan upaya menekan laju penularan dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan. 

"Evaluasi harus dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan juga peran satgas di daerah. Lakukan ini dengan sungguh-sungguh," ucap Wiku.

Tak hanya itu, Wiku memaparkan angka kematian pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 10,3 persen yaitu dari 912 menjadi 818 kematian dalam satu minggu. 

DKI Jakarta  kata Wiku menjadi provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi.  Pasalnya, dalam waktu satu minggu, naik sebesar 58 kasus yaitu dari 102 menjadi 160.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI