"Saya pertegas saya ketemu dia (Nurhadi) di kamar," tutup Amir.
Nego di Kamar Hotel
Saksi Amir Wijaya membeberkan pertemuannya dengan mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono dalam pembelian sebuah lahan kebun sawit di Padang Lawas, Sumatra Utara. Penjualan kebun sawit milik Amir itu terjual senilai Rp 15 miliar.
Saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus suap perkara Mahkamah Agung, Jaksa awalnya mencecar Amir soal proses penjualan kebun sawit milik Amir kepada Nurhadi untuk menantunya Rezky Herbiyono.
Terkait hal itu, Amir bercerita, pertama kali bertemu Nurhadi di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, Riau, Juni 2015 lalu untuk bernegosiasi harga kebun sawit.
Menurutnya, pertemuan itu berlangsung di kamar hotel.
Dalam proses penjualan kebun sawit turut dibantu oleh Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Medan, Herman Lubis yang merupakan adik dari mantan eks Pejabat MA Bahrain Lubis.
"Saya masuk kamar pak Nurhadi tanya itu harga Rp 15 miliar apa betul? Kata dia (Nurhadi) apa enggak bisa kurang lagi ? Saya bilang tidak itu murah karena beserta asetnya," ucap Amir meniru percakapannya dengan Nurhadi di persidangan.
Jaksa lalu kembali menimpali pernyataan Amir dengan menanyakan, apakah harga tersebut akhirnya disepakati. Amir pun menjawab harga yang disepakati soal pembelian lahan sawit itu yakni, Rp 15 miliar.
Baca Juga: Deal Rp 15 Miliar, Nurhadi Nego Harga Kebun Sawit di Kamar Hotel Arya Duta
"Ya. Sesuadah turun tuh kami buat suatu kesepakatan. Prinsipnya udah deal kami buat satu kesepakatan ya soal harga sekian dan aset-aset apa termasuk truk honda dan lain-lain total Rp 15 miliar," ucap Amir