Menkes Budi Gunadi: Strain Baru Covid-19 Tak Lebih Parah Tapi Cepat Menular

Selasa, 29 Desember 2020 | 19:54 WIB
Menkes Budi Gunadi: Strain Baru Covid-19 Tak Lebih Parah Tapi Cepat Menular
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengataka,  berdasarkan penjelasan para ahli, strain baru virus Covid-19 yang muncul di London, Inggris lebih mudah menular.

Namun strain baru Covid-19 tidak terbukti lebih parah dari kekinian,

"Nomor satu, Strain ini ada kemudian memang lebih cepat menular. Nomor dua strain ini ada tapi tidak terbukti dia lebih parah jadi walaupun tertular tapi tidak terbukti dia lebih parah ya," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Kemudian strain baru Covid-19 kata Budi hanya bisa terdeteksi melalui tes swab antigen dan tes swab PCR.

 "Yang ke-3 strain virus ini bisa dideteksi dengan alat deteksi ada sekarang seperti swab antigen dan swab PCR," ucap dia.

Tak hanya itu, Budi menuturkan strain baru Covid-19 yang dinamakan B117 atau N501Y adalah mutasi virus SARS Cov2. 

Mutasinya, kata Budi, terjadi di salah satu komponen protein yang bernama spike protein. 

"Ini adalah mutasi dari virus SARS cov2. mutasinya terjadi di mana? mutasinya terjadi di salah satu komponen protein yang namanya spike protein yang memang merupakan salah satu komponen protein utama dari virus ini," ucap dia.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menyebut pemerintah belum mengetahui apakah strain virus sudah ada di Indonesia atau belum.

Baca Juga: Menkes BGS Prediksi Kasus Covid-19 Melonjak Pertengahan Januari 2021

Sebab pendeteksian strain baru virus Corona hanya bisa dilakukan whole genome sequencing dari virus ini.

"Pertanyaannya Apakah strain virus ini sudah ada di Indonesia? sampai sekarang kita belum tahu. sampai sekarang kita belum tahu. Karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di sequence genetic information dari virus ini," kata Budi. 

Kendati demikian, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa laboratorium dengan Kementeriat Riset dan Inovasi yang memiliki kemampuan melakukan whole genome sequencing untuk bekerjasama dan bertukar informasi.

"Apa yang kami lakukan di Kementerian Kesehatan? kami akan mengkoordinasikan beberapa laboratorium. Mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia bersama menteri BRIN yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing untuk bekerjasama, bertukar informasi dan proses kerja," tutur dia.

Lebih lanjut, Budi memastikan bahwa rumah sakit rumah sakit rujukan yang banyak pasien Covidnya mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan laboratorium tersebut.

"Kami akan memastikan bahwa kita melakukan rutin genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru, dan kita akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia. Karena memang virusnya penyebarannya sudah di tataran dunia," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI