Ibu dan 3 Anak Tewas, Keluarga: Kenapa Pesawat Dialihkan ke Sriwijaya Air?

Selasa, 12 Januari 2021 | 16:33 WIB
Ibu dan 3 Anak Tewas, Keluarga: Kenapa Pesawat Dialihkan ke Sriwijaya Air?
Keluarga korban Arneta Fauziah yang tewas bersama 3 anaknya saat menaiki pesawat Sriwijaya Air. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan cerita tersendiri dari keluarga korban. Keluarga menyesalkan adanya pemindahan pesawat dari maskapai Nam Air ke Sriwijaya air SJ 182.

Hal itu seperti yang dialami oleh korban atas nama Arneta Fauziah. Tragisnya, Arneta tewas bersama tiga anaknya saat menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Adik kandung korban, Wahyudi, mengatakan, Arneta beserta ketiga anaknya mungkin saja selamat dari kecelakaan maut Sriwijaya Air SJ 182 jika pesawat Nam Air yang harusnya ditumpangi tak alami delay keberangkatan.

"Ini kan ibu Arneta harusnya berangkat hari Sabtu pagi, harusnya pesawatnya Nam Air. Take off pada pukul 07.00 WIB sampai Pontianak pada pukul 08.00 WIB. Tapi delay, karena ini kesaksian dari anak kandungnya yang tidak ikut ke Kalimantan. Delay menjadi pukul 14.00 WIB siang. Tapi tiba-tiba kenapa dialihkan ke Sriwijaya Air?" kata Wahyudi ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

Wahyudi berserta keluarga pun mempertanyakan pengalihan penumpang dari Nam Air ke Sriwijaya Air. Ia mengaku heran dan belum merasa mendapatkan alasan pasti terkait hal tersebut.

Keluarga korban Arneta Fauziah yang tewas bersama 3 anaknya saat menaiki pesawat Sriwijaya Air. (Suara.com/Bagaskara)
Keluarga korban Arneta Fauziah yang tewas bersama 3 anaknya saat menaiki pesawat Sriwijaya Air. (Suara.com/Bagaskara)

"Ini kan bukan angkutan kota main oper-operan. Harusnya ada rilis publish. Ini pikiran negatif kami, takutnya, ini pikiran negatif kami ya, boleh dong, apakah pihak Nam Air, misalkan penumpangnya sedikit dialihkan sajalah, ini kan pikiran negatif, mohon maaf. Mudah-mudahan salah dan tidak benar," ungkapnya dengan nada mengeras.

Terlebih juga Wahyudi dan keluarga merasa kaget dengan jawaban pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan mengklaim tak pernah ada pengalihan penumpang dari Nam Air ke Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Mohon maaf pak Budi membantah, tetapi kakak kandung saya, Arneta Fauzia itu, tiketnya Nam Air," tuturnya.

Sementara ditemui di lokasi yang sama, Suami korban, Yaman Zai, mengaku melakukan komunikasi terakhir dengan istrinya sebelum take off dari Bandara Soekarno-Hatta. Namun, ia merasa gusar lantaran tak kunjung mendapat kabar istrinya tiba di Pontianak.

Baca Juga: Berisi Tubuh Korban Tragedi Sriwijaya Air, Basarnas Teliti 4 Kantong Mayat

Padahal, kata Yaman, perjalanan Jakarta-Pontianak via udara hanya memakan waktu satu jam saja. Namun lewat dari waktu tersebut dirinya tak kunjung mendapatkan kejelasan kabar istri dan anak-anaknya tercinta.

REKOMENDASI

TERKINI