Moeldoko Dilirik Gantikan AHY di Demokrat karena Punya Karier Militer?

Rabu, 03 Februari 2021 | 18:37 WIB
Moeldoko Dilirik Gantikan AHY di Demokrat karena Punya Karier Militer?
Foto-foto kala Moeldoko diangkat SBY, yang notabene eks Ketua Umum PD sekaligus ayahanda AHY, sebagai Panglima TNI, tahun 2013. [Twitter/SBY]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto memandang ada pertimbangan tersendiri atas pilihan empat faksi di kubu Partai Demokrat memilih nama Moeldoko, untuk diusung sebagai ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Salah satu alasan yang menjadi pertimbangan faksi tersebut ialah latar belakang Moeldoko yang berkarir sebagai militer dengan jabatan terakhir sebagai Panglima TNI. Arief menilai penunjukan tokoh berlatar militer menjadi wajar dilakukan Partai Demokrat.

"Bagi saya ada dua hal setidaknya, pertama Moeldoko punya latar bekakang militer. Di dalam partai Demokrat itu sudah ada value yang dibangun sejak eranya SBY dan itu dekat dengan tentu saja nilai-nilai kemiliteran. Ya gak mengherankan SBY pernah lama berkarier di dunia militer. Pramono dulu juga begitu, AHY juga begitu gitu kan," kata Arif dihubungi Suara.com, Rabu (3/2/2021).

Karena keeratan partai berlambang Mercy dengan nilai militer itu lah yang kemudian membuat Moeldoko dilirik oleh empat faksi. Bahkan lirikan itu bukan sekadar menjadikam Moeldoko ketua umum, melainkan calon presiden dari Partai Demokrat.

"Jadi lirikannya Max Sopacua, Marzuki Alie, Nazaruddin dan seterusnya itu kepada Moeldoko itu bukan tanpa perhitungan. Terkait dengan nilai-nilai di dalam Partai Demokrat sendiri," ujar Arif.

4 Faksi Pendukung Moeldoko

Sebelumnya, mantan Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat, Yus Sudarso mengungkap ada empat faksi yang mendorong pergantian AHY kepada Moeldoko sebagai pimpinan partai.

"Saya amati dan tahu ada setidaknya 4 faksi," kata Yus dalam Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).

Ia kemudian menyebutkan siapa saja keempat faksi yang dimaksud. Pertama, yakni faksi pendiri sekaligus faksi Subut Budi Santoso yang merupakan ketua umum pertama Partai Demokrat. Kedua ialah faksi dari Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali, yaitu Hadi Untung.

Baca Juga: AHY Merasa Mau Dikudeta, Moeldoko: Kok Takut Ya? Wong Saya Biasa-biasa Aja

Sementara itu, untuk faksi ketiga dan keempat masing-masing, yaitu faksi Anas Urbaningrum --ketua umum Partai Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010-- dan faksi Marzuki Alie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI